Sherly mengklaim bahwa peningkatan layanan kesehatan ini sejalan dengan visinya dalam membangun sistem kesehatan yang inklusif, merata, dan berkualitas. Dengan peningkatan kelas rumah sakit ini, masyarakat Maluku Utara tidak perlu lagi melakukan perjalanan jauh ke luar daerah hanya untuk mendapatkan layanan kesehatan yang lebih baik.
Selain menghadiri peletakan batu pertama, Menteri Kesehatan dan rombongan juga meninjau RSUD Chasan Boesoirie di Ternate bersama Gubernur Sherly. Dari hasil kunjungan tersebut, ditemukan banyak aspek yang perlu segera dibenahi, termasuk infrastruktur dan fasilitas layanan kesehatan.
“Kami siap bekerja sama dengan pemerintah pusat untuk memastikan perbaikan yang dibutuhkan dapat segera direalisasikan,” ucap Sherly dilansir dari Naunsa Malut.
Dalam pertemuan tersebut, Sherly juga menyampaikan komitmen penuh Maluku Utara dalam melaksanakan Rencana Induk Bidang Kesehatan (RIBK) 2025-2029, yang merupakan bagian dari Asta Cita dan RPJMN. Salah satu program prioritas yang akan segera dijalankan adalah Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) bagi seluruh warga Maluku Utara.
“Program ini adalah langkah strategis untuk memastikan setiap warga mendapatkan layanan kesehatan yang layak tanpa kendala biaya. Kami akan mengawal setiap program ini agar benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Maluku Utara,” tandas Sherly.
Diketahui pula, pembangunan 2 RSUD ini merupakan salah satu Quick Win/Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto dalam memodernisasi 66 rumah sakit daerah di kota dan kabupaten terjauh di Indonesia.
Selain itu, pembangunan 2 RSUD merupakan bagian dari strategi PHTC Kementerian Kesehatan dalam meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan di daerah terpencil. Tahun 2025, pemerintah menargetkan peningkatan kelas rumah sakit dari D/D Pratama menjadi kelas C di 32 lokasi, termasuk RSUD Bobong dan Maba, demikian keterangan Rahwan K.Suamba yang dilansir dari Antara.
Komentar