JAKARTA—H.Thaib Armayin dikenal luas sebagai mantan Gubernur Maluku Utara dua periode.Jejak karier birokrasi dan politik Thaib Armayin terhitung cemerlang.Mungkin H.Thaib lah hanya se biji orang di Malut yang pernah mengukir sejarah secemerlang itu.
Ayah 4 Putra-Putri dan kakek dari beberapa cucu ini kini tengah menikmati masa purna bhaktinya dengan santai.Menetap di Jakarta, H.Thaib masih sering menyempatkan diri ke Maluku Utara.
Diusianya yang telah senja, menginjak kepala 8 atau 83 tahun, sosok pemimpin kharismatik ini terlihat masih segar bugar dengan penuh semangat yang senantiasa merona dari wajahnya yang seolah tak pernah lepas dari senyum khasnya itu.”Masih bisa lompat pagar nih”kelakar dia diikuti tawa khasnya.Kuncinya “mau tetap sehat dan bugar itu soal hati dan ikhlas”ujarnya memberikan tips hidup sehat.
Selain dikenal sebagai Gubernur yang sukses, Jebolan sarjana Sosial-Politik UGM, universitas bergengsi Indonesia ini memiliki jejak karier birokrasi mentereng.Sapaan karib akronim TA ini mengawai karier birokrasi sampai puncak birokrasi daerah sebagai Sekertaris Daerah Kabupaten Maluku Utara dan Sekertaris Daerah Pemerintah Provinsi Maluku Utara.
Jejak cemerlang itu tentu menyimpan nilai-nilai unggul dibalik suksesnya.Bagaimana Putra Kepala Desa di Lelei, salah satu pulau terpencil di Kabupaten Halmahera Selatan ini bisa menaklukan dunia birokrasi dan dunia politik yang penuh tantangan dan intrik ?
Media ini memotret singkat tips sukses perjalanan karier sebagai pemimpin birokrasi dan pemimpin daerah dalam sebuah kesempatan bincang santai disela rapat pembentukan Aliansi Masyarakat Maluku Utara.
H.Thaib mengaku risau dengan kondisi Maluku utara kekinian antara pemerintahan daerah dengan rakyat yang diametrikal itu menguak persoalan mendasar dibalik kondisi itu.Lahirlah tips-tips kepemimpinan yang sukses yang meluncur dari mulut sang pemimpin ini.
Menurut H.Thaib Armayin, dalam konteks sebagai muslim, pemimpin yang sukses harus meletakan Allah sebagai dasar dalam setiap kebijakan.
”Apakah tindakan saya sesuai dengan perintah Allah atau tidak, itu yang harus menjadi pedoman”ujar dia.
Komentar