oleh

Jiwa Besar Seorang Bassam Kasuba

-HEADLINE, OPINI-782 Dilihat

Apa pasal Bupati menuai aksi penolakan di Desa Gorup.Aksi ini kabarnya dilakukan paguyuban mahasiswa Desa tertentu sebagai sikap kritis terhadap kebijakan pembangunan di pulau makian yang dirasakan tidak adil.Kasat mata wajar saja apalagi namanya mahasiswa, kelompok muda kritis dan lagi mencari eksistensi diri.

Bupati Bassam Kasuba kecewa dan sakit hati kah ? Tidak ! Bupati Bassam bukan tipikal pemimpin Baperan yang mudah tersulut emosi lalu reaksioner dengan membatalkan kebijakan pembangunan di pulau Makian.Setidaknya bisa kita baca dari respons politik sang Bupati.Apalagi Bupati Bassam Kasuba juga lahir dari dunia gerakan sehingga memahami betul psikologis dan suasana kebatinan kaum kritis.

Terbukti, Bassam menyatakan berkomitmen tetap melanjutkan pembangunan jalan lingkar dan pembangunan Rumah Sakit Prima yang mangkrak.Bassam bahkan menambah suntikan dana untuk pembangunan jalan lingkar pulau Makian puluhan milyaran rupiah.

Baca Juga  Boyong 3 Medali Emas dan 1 Perak, Malut Dinobatkan Juara Umum Lomba DMI di FORNAS VIII NTB Tahun 2025.

Aksi penolakan berbau pengusiran Bupati Hal-Sel itu memang mengundang emosi semua pihak.Jangankan orang luar, warga Makian Apalagi kalangan generasi seniornya menyesalkan sikap dan tindakan yang telah menyentuh sisi moralitas ketimuran.Dalam konteks Orang Makian yang muslim dan ketimuran, menghormati tamu dan pemimpin itu wajib hukumnya.Paling tidak Bupati Bassam harus diberikan ruang untuk menglarifikasi.Apalagi dialog harus tetap dikedepankan agar bisa menemukan mengurai kebuntuan solutif.

Soal pembangunan jalan lingkar dan pembangunan Rumah Sakit  Prima yang bermasalah tidak bisa ditimpakan 100% kepada Bassam Kasuba.Sebab kebijakan pembangunan ini dijanjikan dan dimulai saat Bupati Usman Sidik dan Bassam baru saja menjabat 3 bulan terakhir.Namun Bassam dengan kebesaran jiwa tidak menyalahkan siapapun dan tetap melanjutkan 2 pembangunan itu demi kebutuhan masyarakat pulau Makian.

Baca Juga  SALUT ! Bantai Dewa United, MU di Puncak Klasemen, Hendri Soesilo Tak Mau Jumawa.

Pertanyaan kritis pula bersiliweran tak terhindarkan.Kenapa Mahasiswa Matangtengin-Sangapati menunjukan sikap yang begitu redikal ?

Banyak spekulasi menyeruak.Konon, ada kepentingan politik melatarinnya.Wajar saja isyu ini sebab saat ini lagi panas-panasnya dinamika politik baik Pilpres, pemilu, pilgub dan pemilihan Bupati-Wakil Bupati yang tidak lama lagi berlangsung yang aromanya mulai menyengat.Semua agenda politik ini memang bersentuhan langsung dengan pribadi Bupati Bassam Kasuba yang PKS, AMIN, pilgub Malut dan telah dideklarasikan sebagai Kandidat calon Bupati Hal-Sel.

Baca Juga  Prematur; Kritik Atas Pemblokiran Rekening Masyarakat oleh Pemerintah.

Sebagai incumben, spekulasi politik menyeruak bahwa Bassam Kasuba memang sexi yang jika tidak didegradasi aura politiknya nya maka bakal semakin sexi dan mengancam secara politik.Demikian maka aksi pengusiran dimaknai sebagai kalangan sebagai upaya untuk mendegradasi nilai politik seorang Bassam bahwa dia telah ditolak rakyat.

Namun misi politik itu mungkin saja telah dipahami jauh-jauh hari Bassam dan PKS sendiri.Pemetaan kantong tapal kuda dan kantong rawan sudah di luar kepala sehingga resistensi yang muncul bisa dimaklumi.Politik kan begitu toh, segala cara ditempuh untuk meraih kemenangan.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *