Ekonom Bantah Klaim LBP Soal Hilirisasi Menurunkan Kemiskinan.
Dr.Mukhtar Adam :Hilirisasi hanya mampu menurunkan angka kemiskinan di Hal-Teng sebesar 0,019%, masih kalah dengan SBY yang tanpa hilirisasi.
PIKIRAN UMMAT.Com—Jakarta||Ekonom Unkhair Ternate Dr.Mukhtar Adam membantah klaim Mengkomarvest Luhut Binsar Panjaitan bahwa hilirisasi berhasil menurunkan angka kemiskinan.
Luhut mengklaim hilirisasi berhasil mendorong penurunan angka kemiskinan.
Namun Mukhtar Adam membantah klaim Menko Marvest itu berdasarkan data BPS Hal-Teng, Kabupaten dimana PT IWIP beroperasi.
Dari data kamparatif yang disodorkan Mukhtar, ternyata Hilirisasi hanya mampu menurunkan angka kemiskinan sebesar 0,019%, kalah dengan penurunan angka kemiskinan Hal-Teng di era SBY yang tanpa hilirisasi sebesar 1,77%.
“Hilirisasi yang disebut Luhut terkait Penurunan angka kemiskinan, mari kita uji pendapatnya dengan data yang di sajikan BPS Halteng tempat PT IWIP yang ditetapkan Kawasan Strategi Nasional Penurunan angka kemiskinan tahun 2010-2013 masa Pemerintahan SBY menurunkan kemiskinan di Halteng 1,77 sedangkan Jokowi dengan Hilirisasi 2020-2022 hanya mampu menurunkan 0,019 Kemiskinan Halteng pasca beroperasinya PT IWIP di Weda”bunyi rilis Mukhtar Adam.
Ekonom yang dikenal kritis ini justru menilai, semua daerah penghasil tambang berbanding lurus dengan kemiskinan.
“Kemiskinan Kab Kota di Maluku Utara, menggambarkan semua kab kota penghasil tambang menjadi pusat kantong kemiskinan dari hilirisasi Nikel”tandas dia.
Founder lembaga nirlaba SIDEGon Kampoeng Malanesia belum memaparkan mengapa hilirisasi tidak mampu menurunkan angka kemiskinan secara signifikan.Namun dilansir dari berbagai sumber, kebijakan pertambangan yang belum berpihak pada kehidupan rakyat menjadi salah satu Musebabnya.Upah buruh yang murah namun oada saat yang sama inflasi yang tinggi membuat tekanan ekonomi bagi kehidupan rakyat semakin tinggi.
Dalam kesimpulannya, sapaan karib Dr Ota ini menyimpulkan “Jika di potret kedalaman kemiskinan (P1), tingkat kesenjangan kemiskinan jauh lebih tinggi di Halmahera Tengah di banding rata2 Kab Kota di Provinsi Maluku Utara, artinya kedalaman kemiskinan di Halteng makin terpuruk sehingga sulit di entaskan dari kemiskinan@
Sementara dari sisi economi growt “Jika di potret dari pertumbuhan ekonomi, sebelum dan sesudah hilirisasi laju pertumbuhan ekonomi Halteng mengalami shok yang sangat tinggi, dari rata2 pertumbuhan ekonomi 5%, mengalami pertumbuhan yang mencapai 164% yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi di seluruh daerah (regional) di seluruh negara2 bagian atau daerah di dunia”pungkas Dr.Mukhtar Adam(***)