PIKIRAN UMMAT.Com—Sofifi||Gubernur Mauku Utara KH.Ghani Kasuba dinilai dalam dilema kepemimpinan.Setiap kebijakan seolah tetap menuai kritik padahal kebijakan-kebijakan kebijakan jabatan misalnya merupakan respons atas dinamika publik yang berkembang.”
Gubernur AGK rolling atau resufle jabatan pimpinan kebinet dikritik tetapi ketika giliran beliau respons secara aspiratif untuk membatalkan kebijakan nya juga tetap dikritik.Ada apa ini”ketus Arman, warga malut ini.
Menurutnya, kebijakan pemerintah tentu telah melalui pertimbangan yang matang sesuai kebutuhan kinerja pemerintah.Namun demikian, dalam demokrasi, kritik kerap saja terjadi.Pemerintah atau Gubernur tentu tidak bisa menutup mata atas dinamika kritik dan apresiasi sebagaimana semangat dalam sistem demokrasi yang meniscayakan kritik dan apresiasi atau kelompok koalisi pendukung dan kelompok oposisi, hanya saja kata dia harus diletakan dalam kerangka logis dan formal.
”dalam pemerintahan demokratis, tentu ada kritik dan apresiasi, namun harus logis juga.Kalau kebijakan jabatan dikritik lalu direspons positif dengan membatalkan kebijakan itu ya harus diapresiasi bahwa Gubernur AGK telah bersikap aspiratif dan demokratis”tandasnya.
Komentar