oleh

Serakahnomics dan Vampir Harga: Prabowo dan Jalan Baru Ekonomi Nusantara

-OPINI-383 Dilihat

Mukhtar Adam, ketua ISNU Maluku Utara

“Tolonglah patuhi Undang-Undang. Masa tega? Petani setengah mati, rakyat kita masih banyak yang susah. Ada yang cari untung di atas penderitaan rakyat. Itu vampir-vampir ekonomi!” Presiden Prabowo Subianto, 21 Juli 2025.

Dalam sejarah pidato presiden, jarang kita temukan seorang kepala negara menyebut aktor ekonomi dominan sebagai “vampir-vampir ekonomi” — penghisap darah rakyat. Tapi Prabowo Subianto melontarkannya, gamblang dan tanpa rem, pada momen peluncuran 80.000 Koperasi Merah Putih (KMP) bulan Juli lalu.

Baca Juga  Maluku Utara: Miskin Dalam Bahagia

Apa yang sebenarnya sedang terjadi?

Apakah ini sekadar retorika heroik, atau sinyal kuat perubahan arah ekonomi Indonesia?
Ekonomi Serakah di Negeri Kaya. Selama puluhan tahun, rakyat Indonesia, terutama yang tinggal di pulau-pulau terluar, kawasan pedalaman, dan desa pesisir, hidup di bawah bayang-bayang disparitas harga. Komoditas yang sama bisa berharga dua hingga tiga kali lipat hanya karena faktor lokasi. Di Papua, harga beras bisa mencapai Rp40.000 per kilogram di pegunungan, sementara di Jayapura hanya Rp18.500. Di Maluku, harga gula dan minyak goreng kerap lebih mahal dibandingkan di Jakarta, padahal pendapatan masyarakat jauh lebih rendah.
Inilah wajah telanjang Serakahnomics: Sebuah sistem ekonomi yang dikuasai oleh segelintir korporasi, didukung oleh logistik tertutup, dan dilumuri keuntungan berlebihan, semuanya dibungkus dengan dalih mekanisme pasar.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *