Oleh Dr. Rahmat Sabuhari : Akademisi FEB Unkhair
Di tengah derasnya tuntutan reformasi birokrasi, satu kata kerap digaungkan sebagai obat mujarab: meritokrasi. Kata ini sederhana, tetapi sarat makna. Ia berbicara tentang sistem yang menjadikan kinerja, kompetensi, dan integritas sebagai kunci utama dalam menentukan siapa yang berhak memimpin, siapa yang pantas dipromosikan, dan siapa yang layak diberi penghargaan. Bukan soal siapa anak siapa, bukan soal dekat dengan siapa, apalagi soal loyalitas politik.
Komentar