oleh

SPSI Malut Kecam Aksi PT. MAI yang Rusak Mobil Warga Sagea


Catatan Redaksi:

Kasus ini menambah panjang daftar konflik antara perusahaan tambang dan masyarakat lingkar tambang di Maluku Utara. Ketiadaan mekanisme resolusi konflik yang transparan serta lemahnya pengawasan pemerintah daerah terhadap aktivitas korporasi di lapangan dinilai menjadi akar dari berbagai insiden yang mencederai rasa keadilan masyarakat.

 

Baca Juga  LATAMLA Minta Bupati Halteng Terbitkan Rekomendasi Cabut Izin Tambang di Pulau Gebe

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *