oleh

RM, Akronim yang Terus Beringkarnasi: Dari Rizal Marsaoly, Rizal Menyapa hingga Rabu Manyapa

-Serba-Serbi-26 Dilihat

Editorial ini memandang, RM dengan kiprahnya telah menggeser paradigma birokrasi di Ternate. Profesionalisme yang ia dorong bukan hanya disiplin administrasi, melainkan disiplin moral: bahwa seorang aparatur negara adalah pelayan, bukan penguasa. Pro-rakyat yang ia maksud bukan retorika, melainkan hadir nyata dalam keseharian pelayanan, dari Damkar hingga DLH, dari ruang kantor hingga lapangan seperti Rua dab terbaru di kastela .

Baca Juga  Cinta Lintas Pulau: Antara Sinyal Hilang dan Janji yang Tak Pernah Nyebrang

Fenomena RM mengingatkan kita pada akronim besar yang pernah mewarnai panggung nasional seperti BK, SBY, JK, tokoh -tokoh yang dikenang bukan hanya karena nama, melainkan karena jejak pengabdian. Rizal Marsaoly mungkin belum berada di panggung sebesar itu, namun jejak kepemimpinan lokal yang ia tunjukkan bisa menjadi model kepemimpinan baru: sederhana, membumi, dan berani keluar dari zona nyaman birokrasi.

Baca Juga  Cinta Lintas Pulau: Antara Sinyal Hilang dan Janji yang Tak Pernah Nyebrang

Rizal mendaskan sebuah  konsistensi. Program Rabu Menyapa dan transformasi makna RM tidak boleh berhenti sebagai pencitraan, melainkan harus berakar sebagai budaya kerja birokrasi. DPRD, Wali Kota, dan seluruh jajaran ASN harus mendukung agar spirit ini terus hidup.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed