Masyarakat Maluku Utara menilai keberhasilan Ahmad Purbaya masuk tiga besar sebagai bukti bahwa putra daerah mampu bersaing di tingkat nasional. Mereka berharap Presiden RI memberi kesempatan agar figur muda ini memimpin Direktorat Jenderal Imigrasi.
“Keberhasilan Ahmad Purbaya adalah bukti Maluku Utara punya birokrat berkualitas nasional. Kini saatnya Presiden memberi ruang agar putra daerah ini membawa perspektif baru dalam birokrasi imigrasi,” ungkap salah satu tokoh masyarakat Ternate.
Jabatan Strategis
Posisi Dirjen Imigrasi dianggap strategis karena menyangkut kedaulatan negara melalui pengawasan perlintasan orang. Data menunjukkan mobilitas lintas batas meningkat signifikan: 19,4 juta orang (2022), 41,6 juta (2023), 46 juta (2024), dan 39,5 juta hanya dalam sembilan bulan pertama 2025.
Selain itu, Imigrasi juga berperan besar dalam penerimaan negara. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari Imigrasi terus meningkat: Rp1,4 triliun (2021), Rp4,6 triliun (2022), Rp7,6 triliun (2023), dan Rp9 triliun (2024). Hingga September 2025, realisasi PNBP sudah mencapai Rp7,7 triliun.
Kini, keputusan akhir berada di tangan Presiden RI untuk menentukan siapa yang layak memimpin Ditjen Imigrasi ke depan. Jika terpilih, Ahmad Purbaya akan menjadi birokrat pertama asal Maluku Utara yang menembus jabatan strategis nasional di sektor imigrasi.(***)
Komentar