oleh

Pertumbuhan Ekonomi Malut Tertinggi di Dunia: Gubernur Sherly Diminta Tak Jumawa Berburu di Kebun Binatang

Pernyataan itu bukan sekadar catatan teknis, melainkan peringatan dini agar Gubernur Sherly tidak terjebak dalam euforia angka statistik. “Jangan asyik berburu di kebun binatang,” sindiran tajam yang merujuk pada istilah populer untuk menggambarkan pejabat yang hanya mencari pujian di tempat yang aman tanpa menantang masalah struktural yang sebenarnya.

Di Balik Gemerlap Nikel: Ketimpangan dan Ketergantungan

Kenyataan di lapangan menunjukkan, sebagian besar daerah di luar kawasan industri besar seperti Weda, Obi, haltim dan Obi masih tertinggal. Infrastruktur dasar terbatas, lapangan kerja non-tambang minim, dan ketimpangan antara wilayah  makin lebar.Bahkan diwilayah -wilayah tambang itu, angka kemiskinan masih tinggi.

Baca Juga  EKONOM UMMU KASIH SOLUSI BUAT PEMDA HADAPI DAMPAK PEMANGKASAN TKD

“Dari hasil evaluasi kami bahwa ada beberapa catatan penting di antaranya angka kemiskinan masih cukup tinggi dan angka inflasi masih di angka 3,0 persen. Kumulatif angka kemiskinan untuk sementara berada di Halmahera Tengah, Halmahera Selatan dan Halmahera Timur,” ini pernyataan pejabat kompeten di daerah dimana hilirisasi tambang beroperasi.

Di sisi lain, dominasi ekonomi berbasis tambang membuat Maluku Utara sangat rentan terhadap fluktuasi harga global. Bila harga nikel atau kobalt jatuh, seluruh mesin ekonomi bisa terguncang.

Baca Juga  EKONOM UMMU KASIH SOLUSI BUAT PEMDA HADAPI DAMPAK PEMANGKASAN TKD

Hilirisasi memang memberikan nilai tambah, tapi tanpa pengelolaan yang inklusif dan berkelanjutan, nilai tambah itu hanya berputar di lingkaran elit industri dan birokrasi.

Sherly Harus Ubah Arah: Dari Euforia ke Diversifikasi

Prestasi makroekonomi Maluku Utara memang patut diapresiasi. Tapi tantangan Sherly Tjoanda ke depan bukan lagi membuktikan kemampuan mengelola warisan hilirisasi Jokowi, melainkan mendesain transformasi ekonomi yang benar-benar menyentuh rakyat kecil.

Baca Juga  EKONOM UMMU KASIH SOLUSI BUAT PEMDA HADAPI DAMPAK PEMANGKASAN TKD

Sherly perlu memastikan bahwa pertumbuhan 32,09 persen bukan hanya deretan angka di laporan BPS, tetapi juga berarti peningkatan pendapatan petani di halmahera tengah, Halmahera selatan, Hamahera timur termasuk Halmahera Barat, nelayan di Morotai, dan pelaku UMKM di Ternate.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed