oleh

TAK PUPUS DIRUNDUNG IRONI

-OPINI-153 Dilihat

Dus, usulan Qodari bukan lantaran Ara bakal lebih baik dari Purbaya, tapi ia adalah Geng Solo, yang berangan-angan menjadikan Gibran Rakabuming menjadi presiden RI masa depan. Selain politisi, Ara juga seorang pebisnis yang pernah menjadi anak buah Sugianto Kusuma alias Aguan, pengusaha properti ternama yang belakangan ini jadi sorotan terkait pagar laut di perairan Banten.
Dengan rekam jejak ini, boleh kalau kita menganggap jabatan Ara saat ini adalah hasil desakan Jokowi-Aguan, yang akan menggarap tiga juta rumah pertahun, yang mungkin akan mempertebal kantong Aguan dan Ara. Toh, Aguan mengaku rugi berinvestasi di IKN atas desakan Jokowi dengan janji akan diberikan Proyek Strategis Nasional.

Baca Juga  Penempatan Uang Negara, Gaya Koboi Menkeu Baru

Salah satunya, membangun perumahan mewah di tepi pantai utara Banten yang telah dipagari. Prabowo sudah mencabut pagar itu, tapi skandal ini masih menggantung. Masih banyak ironi lain, yang mustahil bisa ditulis dalam artikel ini. Tapi, terakhir, saya ingin mengungkap pembangkangan Kapolri Listyo Sigit Prabowo terhadap rencana Presiden Prabowo mereformasi institusi kepolisian.

Memang lembaga kepolisian yang dipimpin Geng Solo melahirkan banyak masalah akibat harus melaksanakan agenda politik Jokowi — salah satunya keterlibatan parcok dalam pilpres 2024 – yang merusak demokrasi. Mendengar Prabowo akan mereformasi lembaga kepolisian yang akan dilaksanakan pakar, masyarakat sipil, dan akademisi, Listyo langsung membentuk tim reformasi internal untuk mengaborsi komite independen yang akan dibentuk Prabowo.
Tindakan Listyo sebagai bawahan presiden jelas merupakan pembangkangan. Hal ini mungkin menjelaskan posisinya sebagai Geng Solo. Lembaga kepolisian sangat strategis untuk membongkar keculasan, baik yang dilakukan Jokowi, politisi, oligarki, koruptor, maupun polisi sendiri.

Baca Juga  CATATAN USSER : Prof Mahfud MD, Suksesor Ideal Menkopolhukam RI

Dus, komite reformasi kepolisian bentukan Prabowo akan menghadapi rintangan besar bila Listyo masih memimpin lembaga itu. Komite independen tetap berguna, tapi legitimasi Prabowo akan menguat bila ia mencopot Listyo. Dari sini akan tumbuh optimisme bahwa Prabowo memang sedang menyingkirkan anasir Geng Solo yang menjadi duri dalam daging pemerintahan.

Pada 20 Oktober mendatang, pemerintahan Prabowo akan genap berusia setahun. Rakyat berharap pada momentum itu cerita Jokowi akan berakhir. Mungkinkah? Kalau tidak terjadi reshuffle besar-besaran yang mengamputasi Geng Solo dan oligarki, tak usah heran kalau pesimisme publik akan adanya perubahan — yang secara objektif dan rasional bisa diterima sebagai jalan yang benar – akan mengembang lebih besar. Dan itu harus dianggap sebagai alarm bahaya.

Baca Juga  SANG (BEGAWAN) LINGKUNGAN HIDUP

Tangsel, 27 September 2025

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *