oleh

POLISI BERMARTABAT

-OPINI-51 Dilihat

Utusan itu menyampaikan selamat datang untuk Hoegeng. Ia juga mengatakan ada mobil dan rumah untuk Hoegeng dari para pengusaha. Dengan halus Hoegeng menolak. Hoegeng memilih tinggal di Hotel De Boer menunggu rumah dinasnya tersedia.

Ketika rumah dinasnya tersedia, Hoegeng terkejut. Bagaimana tidak. Di rumah dinasnya sudah penuh barang-barang mewah. Mulai dari Kulkas piano, tape hingga sofa mahal. Ternyata barang itu lagi-lagi hadiah dari para bandar judi.

Apa tindakan Hoegeng? Dia memerintahkan polisi pembantunya dan para kuli angkut mengeluarkan barang-barang itu dari rumahnya. Diletakkan begitu saja di depan rumah. Bagi Hoegeng itu lebih baik daripada melanggar sumpah jabatan dan sumpah sebagai polisi Republik Indonesia.

Kedua.Tutup Usaha Toko Bunga Istri. Hoegeng memerintahkan istrinya Merry Hoegeng menutup usahanya setelah ia dilantik sebagai Kepala Jawatan Imigrasi tahun 1960. Langkah tegas itu dilakukannya untuk mengurangi benturan kepentingan antara pihak yang berurusan dengan tugas yang ia emban. Hoegeng tak ingin, para pihak yang berurusan dengan imigrasi memesan di toko bunga istrinya.

Baca Juga  PURBAYA

Ketiga.Tolak Hadiah Mewah Pengusaha.Ketika menjadi Kapolri, Hoegeng pernah digoda suap. Seorang pengusaha yang terlibat kasus penyelundupan pernah mencoba menyuapnya. Si pengusaha meminta agar kasus yang menjeratnya tidak dibawa polisi ke pengadilan.

Si pengusaha tersebut mencoba mengajak damai. Berbagai barang mewah dikirimkan ke alamat rumah Hoegeng. Tentu saja, pemberian itu ia tolak mentah-mentah. Hadiah itu dia kembalikan kepada si penyuap tadi.

Ketika Hoegeng menjadi Kapolri, ia memang sedang menggencarkan peperangan terhadap penyelundupan. Hoegeng tak peduli siap beking penyelundup di belakangnya. Semua disikat.

Keempat. Mengatur lalu lintas di Perempatan.Teladan Jenderal Hoegeng bukan hanya soal kejujuran dan antikorupsi. Hoegeng juga peduli pada masyarakat dan anak buahnya. Saat menjadi Kapolri dengan pangkat Jenderal berbintang empat, Hoegeng masih turun tangan mengatur lalu lintas di perempatan. Hoegeng berpendapat seorang polisi adalah pelayan masyarakat. Dari mulai pangkat terendah sampai tertinggi, tugasnya adalah mengayomi masyarakat.

Baca Juga  Rivalitas Jokowi vs Prabowo Semakin Nyata

Kelima.Berpesan Polisi Jangan Dibeli. Hoegeng telah membuktikan dirinya memang tidak bisa dibeli. Sejak menjadi perwira polisi di Sumatera Utara, Hoegeng terkenal karena Barang-barang hadiah pemberian penjudi dilemparkannya keluar rumah. Kata-kata mutiara yang terkenal dari Hoegeng adalah, “Baik menjadi orang penting, tapi lebih penting menjadi orang baik.”

Di bawah kepemimpinan Hoegeng peran serta Polri dalam peta organisasi Polisi Internasional, International Criminal Police Organization (ICPO), semakin aktif. Hal itu ditandai dengan dibukanya Sekretariat National Central Bureau (NCB) Interpol di Jakarta.

–000–

Dalam kepustakaan tentang polisi, etika polisi sangat dijunjung, yang Kita ketahui, bahwa pembangunan kepolisian Inggris modern sudah menjadi semacam acuan bagi kepolisian dunia.

Baca Juga  KAHMI DAN Konsolidasi Daerah (Catatan Jelang Pertemuan Regional MN -KAHMI Malut, Maluku dan Papua)

Di Abad XIX, sewaktu Robert Peel mulai membangun angkatan kepolisian di Inggris, ia mematok ukuran tertentu bagi mereka yang ingin memasuki korps kepolisian. Menurut Peel, korps kepolisian Inggris harus terdiri dari “really good body of men”.

Secara lebih rinci lagi kepolisian Inggris dikehendaki untuk terdiri dari personil yang memiliki watak-watak berikut dalam menjalankan pekerjaannya.

Dalam pengumuman-pengumuman tersebut tersurat tentang bagaimana sifat dan perilaku yang seharusnya dimiliki oleh seorang polisi ideal. Sebuah pengumuman mencantumkan hal-hal berikut:

Pertama, Polisi hadir untuk melindungi, bukan untuk menekan publik.

Kedua, hendaklah bersikap tidak memihak (impartial) dalam menjalankan tugas.

Ketiga, hilangkan dari pikiran semua kecurigaan politis dan penggolongan. 4. Jangan sekali-kali memukul, kecuali untuk membela diri.

Keempat, Perlakukan rakyat dengan segala kesantunan (civility).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *