oleh

Editorial: Sekot “Harus” Walikota Ternate , Itu Rasionalitas Rakyat

-Editorial-88 Dilihat

Sejarah politik kota ini justru membuktikan sebaliknya: kemenangan Burhan maupun Tauhid bukan hadiah dari posisinya sebagai Sekda, melainkan hasil dari rasionalitas publik. Burhan mampu menumbangkan koalisi besar yang didukung petahana dan Gubernur, sementara Tauhid mengalahkan kandidat kuat yang juga di-backup penguasa saat itu. Dalam kondisi serba timpang, rakyat Ternate-lah yang merobohkan tembok kekuasaan.

Baca Juga  Ulasan Redaksi : Komitmen Bupati Halmahera Selatan dalam Pembangunan Jalan Kabupaten: Membuka Keterisolasian dan Mempercepat Akselerasi Pembangunan serta Pelayanan Publik

Karena itu, fenomena naiknya nama Rizal Marsaoly tidak bisa dibaca sebagai hasil desain politik kelompok kepentingan, melainkan cermin dari harapan rakyat akan figur birokrat yang memiliki kapasitas manajerial, pengalaman, serta visi pembangunan. Publik Ternate menghendaki pemimpin yang mampu mengawal kota ini tetap berada pada jalur pembangunan, kebudayaan, dan politik kebangsaan, bukan sekadar menjadikan Ternate ladang bisnis pribadi dan keluarga.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *