oleh

DPR Dalam Pengawasan Rakyat

-OPINI-261 Dilihat

Tony Rosyid : Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Jakarta rusuh ! Solo, Surabaya, Bandung, Makassar, Medan dan sejumlah kota lainnya rusuh. Pemicunya? Anggaran sewa rumah untuk anggota DPR ugal-ugalan. Ini baru salah satunya.

Rakyat kecewa, lalu protes. Anggota DPR merespon protes rakyat dengan narasi negatif. Cenderung meremehkan dan merendahkan. Pakai bahasa “tolol”. Sungguh tidak elok. Sebuah komunikasi yang tidak berkelas. Tak layak jadi pejabat publik.

Baca Juga  Mukhtar Adam : Uang Seribu Rupiah Bergambar Panorama Pulau Tidore dan Maitara Simbol Ketimpangan Realitas Ekonomi

Rakyat tersinggung, lalu marah. Marahnya orang-orang yang sedang lapar. Sebuah kelaparan struktural. Kelaparan akibat pemerintah yang korup dan tidak mampu mengelola keuangan negara.

Di tengah eskalasi kemarahan rakyat yang membuncah, insiden terjadi. Seorang driver gojek ditabrak mobil barakuda brimob saat demo. Mati ! Namanya Affan Kurniawan.

Kematian Affan Kurniawan memicu eskalasi kemarahan rakyat makin meningkat. Demo yang semula tenang, jadi rusuh. Dalam waktu sekejab, kerusuhan menular ke berbagai kota. Hampir semua kota di Indonesia.

Baca Juga  Maluku Utara: Miskin Dalam Bahagia

Dalam waktu dua hari, sejumlah pos polisi dan kantor DPRD dibakar. Rakyat melampiaskan kemarahannya kepada dua institusi: polisi dan DPR.

Rumah empat anggota DPR (Sahroni, Uya Kuya, Eko Patrio dan Nafa Urbah) dibobol dan dijarah. Semua isi di dalam rumah, ludes. Rumah Puan Maharani, ketua DPR, hampir juga kebobolan.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *