oleh

2 Mata Satu Wajah Malut (BI vs Kemenkeu)

-OPINI-181 Dilihat

Mukhtar A. Adam

Bagi banyak kalangan yang focus memotret ekonomi dan Fiskal Maluku Utara, akan sangat terbiasa membaca Laporan yang disajikan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia dan Kantor Wilayah Kementerian Keuangan, 2 lembaga dalam 2 wajah memotret ekonomi dari sisi moneter dan fiskal, sehingga membaca Laporan Bank Indonesia akan terbaca focus dan cakupan yang menekankan pada stabilitas makroekonomi regional, inflasi, PDRB, sektor keuangan, sistem pembayaran, serta prospek ekonomi. Laporan BI banyak menggunakan data high frequency dan berorientasi ke stabilitas moneter dan perbankan.

Baca Juga  Polisi berlaku Diskriminatif terhadap Hotman Paris dan Eggi Sudjana?

Akan berbeda jika turun-turun jalan jati ketemu Kanwil Kementerian Keuangan (Kemenkeu), yang fokus pada APBD, transfer ke daerah, realisasi belanja, dan kapasitas fiskal daerah, sehingga kajian fiskal regional akan menekankan bagaimana kinerja fiskal mendukung pembangunan daerah, kualitas belanja, dan ruang fiskal pemerintah daerah.
Dengan demikian, laporan BI lebih kuat di aspek demand-supply agregat dan stabilitas keuangan, sedangkan KFR menekankan keberlanjutan fiskal daerah, yang keduanya memotret Maluku Utara dari 2 sisi yang perlu menjadi bahan bacaan bagi Pemerintah Daerah, Peneliti dan Mahasiswa yang focus ekonomi dan fiskal.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *