Kawasi, 21 September 2025 – Dalam rangka memperingati World Cleanup Day 2025, puluhan karyawan Harita Nickel berkolaborasi dengan masyarakat Desa Kawasi, Kecamatan Obi, Halmahera Selatan menyatukan langkah dalam aksi bersih sampah dan lingkungan. Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu (20/9) ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam menjaga kelestarian alam dan lingkungan sekitar.
Kegiatan dimulai dengan aksi para karyawan dari berbagai unit bisnis Harita Nickel, bersama mitra dari TNI dan Polri serta masyarakat, menyusuri jalan utama yang menghubungkan area perusahaan dengan permukiman DesaKawasi. Mereka bersama-sama memunguti sampah yang berserakan, khususnya sampah plastik, dan memasukkannya ke dalam kantong-kantong sampah.
Kepala Urusan (Kaur) Umum Pemerintah Desa Kawasi, Ledrik Langkodi, yang turut berpartisipasi dalam kegiatan, mengatakan bahwa kolaborasi antara perusahaan dan masyarakat dalam menjaga kebersihan sangat penting dan perlu dilakukan secara rutin.
“Dengan mengagendakan kegiatan seperti ini secara berkelanjutan, kesadaran masyarakat akan tumbuh, dan partisipasi dalam menjaga lingkungan pun semakin meluas,” kata Ledrik.
Senada, disampaikan Nurja (50 tahun), warga Desa Kawasi yang ikut serta dalam kegiatan bersih sampah hari ini. Menurutnya aksi yang dilakukan oleh karyawan bersama masyarakat ini merupakan langkah nyata dari perusahaan dalam mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan.
“Kami juga sangat berterima kasih karena perusahaan sudah kasih penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan untuk ibu dan anak-anak. Kesehatan itu anugerah yang paling berharga karena itu perlu dijaga,” ungkapnya.
Secara terpisah, Dindin Makinudin, Community Affairs General Manager Harita Nickel, menyatakan bahwa aksi bersih sampah dan lingkungan merupakan bagian dari rangkaian kegiatan World Cleanup Day dengan tema “Menuju Indonesia Bersih 2029” yang digelar sejak 10 September 2025.
Kegiatan mencakup lomba kebersihan lingkungan untuk masyarakat di permukiman lama dan baru Desa Kawasi, pembagian sembako, penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan ibu dan anak, dan ditutup dengan aksi bersih sampah yang melibatkan karyawan dan masyarakat.
“Melalui momentum World Clean up Day ini, kami mengajak masyarakat untuk terus menjaga kebersihan lingkungan, tidak hanya hari ini saja, tetapi juga secara berkelanjutan,” jelasDindin.
Dari aksi bersih-bersih di permukiman lama dan baru DesaKawasi tersebut berhasil terkumpul 4,5 ton sampah. Sampah domestik yang sebagian besar berupa plastik ini telah diangkut menuju area yang dikelola perusahaan.
Dindin menambahkan, Harita Nickel secara proaktif juga melakukan sosialisasi terkait pengelolaan sampah dengan metode 3R (Reduce, Reuse, Recycle) bagi siswa-siswi sekolah di Desa Kawasi, untuk memanfaatkan sampah plastik sebagai wadah tanam.
“Bahkan kami sudah menerapkan prinsip ekonomi sirkular dalan pengelolaan sampah plastik. Seperti memanfaatkan botok plastik bekas untuk media biofilter pada IPAL dan mengolah sampah plastik jadi bahan bakar cair untuk operasional,” terangnya.
Selain bersih-bersih, Harita Nickel juga mengadakan kegiatan lain sebagai bagian dari program Pengembangan danPemberdayaan Masyarakat (PPM), termasuk pembagian 380 paket sembako, serta penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan yang diikuti oleh 38 orang tua dan 49 siswa.
Berbagai inisiatif yang diadakan dalam rangka memperingati World Cleanup Day ini menegaskan komitmen Harita Nickel dalam mendukung kesehatan dan kebersihan lingkungan, yang merupakan salah satu aspek penting dalam program PPM perusahaan. Harita Nickel juga mengantongi angka 89 untuk Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 2024, dengan rata-rata Social Return on Investment (SROI) sebesar 2,62.
***
Tentang Harita Nickel
PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel merupakan bagian dari Harita Group yang mengoperasikan pertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi berkelanjutan di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Selain IUP Pertambangan, perusahaan sejak 2017 telah memiliki pabrik peleburan(smelter) nikel saprolit dengan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dan sejak 2021 juga memiliki fasilitas pengolahan dan pemurnian (refinery) nikel limonit dengan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) di wilayah operasional yang sama. Kedua fasilitas tersebut hadir untuk mendukung amanat hilirisasi dari pemerintah Indonesia.
Harita Nickel menjadi pionir di Indonesia dalam pengolahan dan pemurnian nikel limonit (kadar rendah) dengan teknologi HPAL. Teknologi ini mampu mengolah nikel limonit yang sebelumnya tidak dimanfaatkan, menjadi produk bernilai strategis berupa Mixed Hydroxide Precipitate (MHP). Dengan teknologi yang sama, MHP sebagai intermediate product telah berhasil diolah menjadi produk akhir berupa Nikel Sulfat(NiSo4) yang merupakan material inti pembuatan katoda sumber energi baru, yaitu baterai kendaraan listrik.(***)
Komentar