Dewasa ini Indonesia lagi sedang gencar-gencarnya menggaungkan Gerakan Nasional Non-Tunai dan target inklusi keuangan negara 90% ditahun depan 2026. Namun, kebijakan pemblokiran rekening massal oleh pemerintah saat ini justru membuat masyarakat di tanah air mayoritas sudah kehilangan rasa aman dan sudah ragu bahkan mereka was-was untuk menaruh, menyimpan uang atau duitnya pada lembaga keuangan perbankan. Perkiraan penulis bahwa masyaraakat akan kembali memilih kas clasik yaitu dibawah bantal tidurnya atau menghabiskan dananya pada hal-hal yang konsumtif dan tidak produktif.
Data Bank Dunia, telah menunjukkan kepercayaan publik atau masyarakat terhadap perbankan adalah prasyarat mutlak bagi akselerasi ekonomi-monoter. Tanpa ada kepercayaan masyarakat melalui lembaga perbankan selama ini maka hanyalah slogan kosong impossible.
Komentar