oleh

ORANG-ORANG JENUH

-OPINI-512 Dilihat

Sang Instruktur menjawab “Yang saya harapkan kalian lakukan adalah, biarkan diri kalian menjadi bosan. Jangan laku-kan apa-apa. Ini bagian dari latihan kalian.” nasehatnya.

Mulanya ia pikir sang instrukrur sedang bercanda! “Untuk apa saya harus memilih rasa bosan?” saya bertanya.

la melanjutkan bahwa bila kita membiarkan diri kita merasa bosan, bahkan cuma untuk satu jam-atau kurang, dan tidak menyerah. Rasa bosan itu akan digantikan rasa damai.Dan dengan sedikit latihan, kita akan terbiasa merasa santai.

Baca Juga  Demonstrasi dan Penyegaran Di Tubuh Polri

Ia tak menyangka ternyata ia benar. “Mulanya, saya tak tahan melakukannya. Saya begitu terbiasa melakukan sesuatu tiap detik sehingga saya harus berjuang untuk tidak melakukan apa-apa.” ucapnya.

Tetapi, tak lama setelah itu, ia menjadi terbiasa, dan bisa bertahan untuk waktu yang lebih lama setelah bisa menikmatinya.

***

Bagi saya, secara filosofi. Ini bukan soal membuang-buang waktu atau malas, tetapi semata-mata belajar seni melambatkan diri. (slow self). Dalam istilah filsafat menjadi “human being, bukan human doing,” untuk beberapa menit setiap hari.

Baca Juga  Apakah Gibran berada di balik Demo Ricuh DPR 25 Agustus?

Perbedaan utama antara “human being”/manusia yang utuh dan “human doing”/manusia yang aktif-sibuk terletak pada sumber harga diri dan fokus hidup.

Human doing mengukur nilai diri dari pencapaian dan tindakan. Yang sering kali didorong oleh kecemasan dan kebutuhan eksternal, yang bisa melelahkan dan membuat stres.

Sementara, human being menemukan nilai dari keberadaan dirinya sendiri.Hidup dengan penuh kesadaran di masa kini dan di sini (now and here). Dan bertindak dari rasa cinta dengan sukacita.Bukan dari tekanan untuk membuktikan diri.

Baca Juga  NASIONALISME KITA

Karena itu bagi Ricard Carlson. Tak ada teknik khusus, selain secara sadar tidak melakukan apa-apa. Kadang kita hanya duduk diam, barangkali dengan memandang ke luar jendela atau memadang buku-buku yang berderet rapi di rak-rak, dan merasakan pikiran dan perasaan kita.

“Kita akan merasa sedikit tegang pada mulanya, tetapi lama-kelamaan akan terasa lebih mudah. Imbalannya akan sangat mendamaikan.” ujarnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *