Tony Rosyid : Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa
PPP collaps. Pemilu 2024, PPP gagal masuk Senayan. Kursi DPR RI lenyap. Saat ini, kondisi PPP hampir mati. Apa penyebabnya? Berkhianat kepada konstituen.
Parpol yang kontra konstituen pasti akan ditinggalkan. Berawal dari pilkada DKI, lanjut ke pilpres 2019 dan klimaksnya di pilpres 2024. PPP mengusung tokoh yang tidak diinginkan oleh konstituen. Dosa akumulatif PPP membuat partai berlambang ka’bah ini harus tersingkir.
Tak ada sejarahnya di Indonesia, partai yang sudah kehilangan kursi DPR RI itu bisa recovery. PBB dan Hanura adalah dua contoh partai yang punya nasib tragis. Pernah punya kursi di DPR RI, sekarang keadaannya semakin jauh dari mampu untuk bangkit.
Apakah PPP akan menyusul PBB dan Hanura? Atau bisa bangkit setelah kehilangan semua kursinya di DPR? Ini tidaklah mudah.
PPP tak lagi punya energi. Berharap kebangkitan dari internal, hampir tidak mungkin. Para elitnya telah dianggap gagal untuk menjaga PPP. Mereka tak lagi bisa dipercaya untuk membawa PPP bangkit.
Komentar