oleh

Lahir “Nukila Agreement”, Tokoh Senior dan Generasi Muda Sepakat Gelar Kongres HPMS 28 Oktober di Ternate

-Ekslusiv-315 Dilihat

Hal senada disampaikan Salas Leib, yang menilai kongres adalah momentum kebangkitan. “Ini saat yang tepat untuk membangkitkan kembali HPMS. Jika kita lengah lagi, maka organisasi ini akan benar-benar hilang dari peran sejarahnya.”

Abd. Rauf Wajo  menekankan soal peran strategis HPMS. “Kita ingin organisasi ini kembali punya suara, bisa hadir dalam isu-isu daerah, dan tetap menjadi rujukan generasi muda Sula di mana pun mereka berada.”

Baca Juga  MPUI-I Malut Gelar Pertemuan Bahas Agenda SILATNAS Ulama dan Tokoh Bangsa Yang Dihadiri Presiden Prabowo

Sedangkan M. Natsir Sangadji menyoroti pentingnya nilai persatuan. “HPMS adalah rumah bersama. Kongres bukan hanya agenda politik organisasi, tapi juga perekat generasi agar kita tidak tercerai-berai.”

Toton menambahkan, “Momentum Sumpah Pemuda harus dimaknai dengan serius. Kita ingin kongres ini menjadi penanda lahirnya semangat baru HPMS.”

Dorongan Generasi Muda

Dari kalangan muda, dorongan kongres lebih tegas lagi. Tomi Umarama menyatakan, “Organisasi ini butuh legitimasi resmi. Itu hanya bisa dicapai melalui kongres. Karena itu, bagi kami anak-anak muda, pelaksanaan kongres harus segera dilakukan.”

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *