oleh

Ulasan Pencalonan Echa Kamarullah: Saatnya Jurnalis Menstimulasi Gerakan Pemuda Halmahera Selatan

-Ekslusiv-780 Dilihat

Pencalonan Aisyah Damra Kamarullah alias Echa Kamarullah, seorang jurnalis perempuan, sebagai calon Ketua KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) Halmahera Selatan membuka ruang diskusi penting tentang peran pers dalam dinamika kepemudaan lokal. Di satu sisi, figur jurnalis membawa sejumlah keunggulan strategis bagi organisasi pemuda; di sisi lain, terdapat tantangan etis dan praktis yang mesti diantisipasi agar harapan perubahan tidak berbuah kekecewaan.

Baca Juga  Gagasan Unik Atasi Utang dan Krisis Ekonomi, Chandra Setiadji: Partisipasi Sukarela Orang Kaya

Keunggulan: kapasitas komunikasi dan jejaring publik

Seorang jurnalis seperti Echa umumnya memiliki keterampilan komunikasi yang matang: kemampuan menyusun narasi, menyuarakan isu, dan menjembatani berbagai pihak. Itu modal penting untuk KNPI yang selama ini kerap bergulat dengan persoalan visibilitas program dan sinergi antarlembaga. Dengan pengalaman liputan, Echa berpotensi menjadikan isu-isu pemuda, lapangan kerja, pendidikan vokasi, partisipasi politik, kesehatan mental, hingga pelestarian budaya lokal mendapat tempat yang lebih luas di ranah publik dan kebijakan daerah.

Baca Juga  Al-Qassam Dorong KONI Halsel Jadi Penggerak Kemajuan Olahraga Daerah

Selain itu, jaringan yang dibangun jurnalis dengan media, LSM, akademisi, hingga pelaku usaha—berpotensi membuka akses pendanaan, kolaborasi program, dan peluang advokasi. Jejaring seperti ini bisa mendorong KNPI Halmahera Selatan bertransformasi dari organisasi seremonial menjadi kekuatan advokasi dan inkubasi kegiatan produktif bagi pemuda.

Keberpihakan gender dan representasi
Pencalonan perempuan sebagai ketua juga menyiratkan momentum penting untuk peningkatan representasi gender di kepemimpinan pemuda. Keberadaan Echa dapat memantik lebih banyak perempuan muda terlibat aktif dalam organisasi dan proses pengambilan keputusan, sekaligus mendorong agenda khusus seperti perlindungan perempuan, akses pendidikan keterampilan bagi remaja putri, dan pemberdayaan ekonomi berbasis perempuan.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *