oleh

Kapal Istana Negara: Ibu Kota Bergerak Negara Kepulauan

-OPINI-792 Dilihat

Mukhtar A. Adam, Ketua ISNU Maluku Utara

Dalam sejarah bangsa-bangsa, ibu kota adalah lambang kedaulatan dan sentral kekuasaan. Di Eropa dan Amerika, ibu kota dibangun di atas daratan luas yang kokoh dan terkonsentrasi. Tapi Indonesia berbeda, Nusantara adalah negara yang dibentuk oleh pulau-pulau, bukan oleh satu blok daratan yang menyatu.

Baca Juga  Apa Agenda Hukum Prabowo setelah Hasto dan Tom dibebaskan?

Lalu, mengapa simbol kekuasaan kita harus tetap diam di darat, sementara jiwa bangsa Nusantara bergerak dari pulau menyebrang laut, menyapa pulau

Menyongsong Era Ibu Kota Bergerak
Gagasan memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan melalui Ibu Kota Nusantara (IKN) adalah langkah strategis untuk menyebarkan pusat gravitasi pembangunan. Namun, di atas strategi teritorial itu, ada kebutuhan yang lebih mendasar: kebutuhan akan negara yang tidak hanya berpusat, tetapi juga bergerak.

Baca Juga  Sofifi Bukan Kota Imajiner, Menolak Narasi Reposisi

Di sinilah letak pentingnya Kapal Istana Negara:
Sebuah kapal kenegaraan multifungsi yang berfungsi sebagai simbol negara, kantor presiden, dan pusat pemerintahan sementara saat melintasi pulau-pulau, menghadirkan negara di setiap pulau, yang terbentang diantara dua benua dan samudera, agar anak bangsa merasakan getaran negara dari kampungnya sebagi perekat kenusantaraan.
Ibu kota tidak lagi sekadar lokasi geografis, tapi juga bisa menjadi institusi bergerak yang hadir langsung di hadapan rakyat, ibukota tidak lagi milik warga Kota, tapi milik warga pulau, ibukota yang menjemput asa disetiap pulau.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed