“Jadi saya rasa Pemkab Halmahera Barat hanya ingin menata administrasi asetnya. Tapi jangan sampai administrasi membunuh semangat masyarakat” tegas Noris.
Menjadi pekerjaan rumah semua pihak yang terlibat langsung dengan GKR, Jaga GKR sebagai aset olah raga dan sosial Maluku utara.Pencapaian ini harus menjadi warisan kolektif untuk masa depan martabat Maluku utara.
Kebangkitan GKR dan keberhasilan Malut United memberikan bukti bahwa ketika ada kemauan dan kerjasama, kota kecil pun bisa berkiprah di kancah nasional. Namun keberhasilan ini mesti diikuti langkah-langkah sistemik agar tidak berubah menjadi mimpi singkat. Jika kita membiarkan perselisihan kepentingan atau kelalaian menggerus hasil kerja keras itu, bukan hanya stadion yang akan kehilangan sinarnya — melainkan harapan generasi muda Maluku Utara yang melihat sepakbola sebagai jalan untuk bermimpi lebih tinggi.
Akhirnya, mari semua pihak baik pemerintah, klub, suporter, pelaku usaha dan masyarakat agar mengambil posisi yang bertanggung jawab. Jangan biarkan rumput GKR kembali menguning karena pertikaian dan ketidakpastian. Pelihara bersama, agar nyala martabat Maluku Utara tetap menyala untuk waktu lama.
Komentar