“Bahwa berdasarkan hasil investigasi dan monitoring LSM lumbung informasi rakyat ( lira) provinsi Maluku Utara di temukan kepemilikan IUP tambang nikel, yang di duga kepemilikan sebagai komisaris gubernur serly”ungkap dia.
Dia mengungkapkan setidaknya ada 3 IUP tambang yang diduga dimiliki Gubernur Sheely.
“yakni
1.PT. Karya Wijaya luas lahan 500 h.berada di pulau Gebe Halmahera Tengah, komisaris utama di jabat serly Laos konsesi lahan berada di sumber air warga
2.PT.bela sarana permai
Bergerak di sektor pertambangan pasir besi
3.PT.Bela kencana
Bergerak sektor pertambangan nikel”tambahnya.
Dia mengkhawatirkan keterlibatan Sherly di investasi tambang jika dibiarkan berpotensi menimbulkan konflik kepentingan yang meluas.Said mengingatkan konflik perusahan tambang dengan hak-hak masyarakat adat di wilayah Halmahera Timur yang sampai saat Ini ada 11 warga masyarakat sampai di proses hukum pada hal mereka hanya mempertahankan hak tanah ulayat mereka itu harus menjadi pembelajaran dimana konflik kepentingan diduga sebagai pemicunya.Said berharap “lira berharap agar 11 warga dapat di bebas”
“Ini harus menjadi perhatian serius karena ada potensi konflik kepentingan dari keterlibatan penguasa di IUP tambang seperti gubernur Serly yang terlibat langsung dalam perusahaan tambang, potensi konflik kepentingan dalam pengambilan kebijakan terkait dengan lingkungan dan sumber daya alam di Maluku Utara”papar dia.
Komentar