oleh

Sofifi Halmahera Metropolitan

-OPINI-1347 Dilihat

Semuanya menyumbang pertumbuhan ekonomi signifikan bagi Maluku Utara, tapi belum sepenuhnya menopang pembangunan ibukotanya.
Inilah urgensinya menjadikan Sofifi sebagai Halmahera Metropolitan—kota pertama di Indonesia Timur yang tumbuh dari pulau besar dan menjadi simpul peradaban baru.

Solusi Kesenjangan, Simbol Multikulturalisme
Sofifi dapat menjadi solusi atas fragmentasi geografis dan sosial yang selama ini menghambat integrasi pembangunan. Dengan membuka jalur migrasi internal dari pulau-pulau kecil ke Sofifi, terbuka ruang baru bagi warga Maluku Utara menjadi pelaku utama pembangunan di ibukota mereka sendiri. Kota ini bukan hanya akan mempercepat koordinasi lintas kabupaten di Halmahera, tapi juga menjadi ruang hidup yang representatif—dengan perencanaan kota yang terintegrasi, layanan publik modern, dan keterhubungan dengan kawasan industri nasional.

Baca Juga  Prabowo dari Cak Imin, Gugat Negara Kepulauan

Lebih dari itu, Sofifi bisa dirancang sebagai kota multikultural. Kota ini akan menjadi tempat perjumpaan masyarakat Tidore, Ternate, Tobelo, Galela, Sula, Weda, Makian, dan banyak komunitas lain yang selama ini terpencar. Inilah kesempatan langka menciptakan kota inklusif yang dibangun oleh, dan untuk, seluruh anak negeri Moloku Kie Raha.

Risiko Fiskal dan Ketegangan Wilayah
Namun pembentukan Kota Sofifi tidak bebas dari tantangan. Skenario pembentukan wilayah kota yang mencakup sebagian wilayah Kota Tidore Kepulauan (Oba Utara dan Oba Tengah), sebagian Halmahera Barat (Jailolo Selatan dan Jailolo Timur), serta sebagian Halmahera Utara (Kao Teluk), akan berdampak pada konfigurasi Dana Bagi Hasil (DBH).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *