Tony Rosyid : Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa
Para jenderal purnawirawan kumpul. Diantaranya adalah seorang mantan panglima TNI hingga sejumlah Kepala Staf Angkatan. Satu kesepakatan: “Makzulkan Gibran”.
Surat tuntutan pemakzulan No 003/FPPTNI/V/2025 sudah mereka tanda tangani. Bahkan sudah pula dikirim ke MPR (2/6/2025). Ketua MPR adalah Ahmad Muzani. Seorang tokoh yang sekaligus menjadi sekjen Gerindra. Orang kepercayaan Presiden Prabowo. Apa ini kebetulan? Tentu saja tidak. Dengan sangat cerdas, semua sudah dipersiapkan.
Surat tuntutan pemakzulan Gibran ada di meja Ahmad Muzani. Ketua MPR, sekaligus sekjen Gerinda. Ini poin pentingnya. Apa artinya? Muzani pegang tombol. Kapan tombol dipencet? Terserah dia. Tentu atas petunjuk ketum partai Gerindra.
Kapan MPR mensidangkan usulan pemakzulan Gibran? Bergantung kapan ketua MPR memencet tombol itu? Nasib Gibran ada di tombol itu.
Saat ini, posisi Gibran melemah. Kapan saja bisa di-impach? Setiap saat, kasus hukum bisa dimunculkan. Ubaidillah Badrun adalah salah satu aktifis yang pernah melaporkan Gibran ke KPK. Artinya, posisi Gibran rentan.
Di Indonesia, tidak sulit mencari kesalahan para pejabat. Apalagi, pejabat yang sebelumnya cukup lama menjadi anak walikota, anak gubernur dan anak presiden. Akan selalu ada celah jika punya niat untuk mencari kesalahan.
Komentar