Menanggapi masukan Fraksi PDI Perjuangan dan Partai Perindo tentang tantangan strategis Ternate lima tahun ke depan, Wali Kota menjabarkan sejumlah fokus prioritas, antara lain:
• Penanganan banjir dan penataan drainase kota secara terpadu,
• Pengembangan sektor kelautan, UMKM, dan pariwisata berbasis kearifan lokal,
• Pembangunan kawasan ekonomi baru yang inklusif,
• Penguatan layanan dasar bagi masyarakat pesisir.
“Semua isu aktual tersebut akan dijawab melalui program lintas sektor yang disusun secara terarah dan berbasis kebutuhan riil masyarakat,” jelas Tauhid.
Disiplin Anggaran dan Efisiensi Belanja
Terkait catatan Fraksi Gerindra mengenai efisiensi belanja pegawai, Tauhid menyatakan bahwa Pemkot tetap mengacu pada regulasi nasional yang mengamanatkan alokasi belanja pegawai maksimal 30 persen dari total belanja daerah. Meski saat ini masih tinggi, langkah efisiensi secara bertahap akan terus dilakukan seiring upaya optimalisasi belanja publik.
Nilai Budaya Jadi Pilar Pembangunan
Menanggapi pandangan Fraksi Persatuan Bintang Amanat, Pemkot menyatakan bahwa RPJMD turut mengintegrasikan tujuh nilai dasar kebudayaan Ternate (Kie se Gam Magogugu Matiti Tomdi) ke dalam program pembangunan. Nilai-nilai ini akan menjadi landasan dalam memperkuat pembangunan karakter, pendidikan, pelestarian budaya, dan pariwisata berbasis lokalitas.
“RPJMD 2025–2029 adalah dokumen strategis yang menyatukan seluruh kekuatan dan potensi daerah. Penyusunannya melibatkan banyak pihak dan akan menjadi pedoman utama pembangunan Kota Ternate lima tahun ke depan,” tutup Tauhid.(***)
Komentar