M.Tauhid menyebut nama Caesar Tunay dari NTT dan Malala Yousafzai dari Pakistan sebagai inspirasi yang sesungguhnya, lewat dukungan dan keberpihakan yang mereka tunjukkan di Ternate, mereka sedang menyiapkan ‘Caesar’ dan ‘Malala’ baru dari kota ini.
Sebab dari anak-anak inilah, cita-cita Indonesia Emas 2045 mungkin akan benar-benar terwujud. Dan perayaan HAN bukanlah puncak, melainkan momentum awal untuk menyusun ulang arah: bahwa pendidikan, hak bermain, hak berpendapat, dan perlindungan terhadap anak bukanlah tambahan, tapi inti dari pembangunan kota.
Hari ini, Kota Ternate telah menabur harapan. Semoga tak berhenti di taman yang ramai tawa, tapi berlanjut menjadi kebijakan yang konsisten, kolaboratif, dan berpihak penuh pada masa depan anak-anak kita.(***)
Komentar