”Agendanya apa ke jawab barat ya padahal kondisi Jabar dan malut baik dari sisi geografis dan sosial berbeda jauh”ujar Muslim Arbi.
”hanya kuras uang rakyat malut”tandasnya.
Benar saja, Jawa barat adalah Provinsi continental atau daratan sementara Provinsi Maluku utara adalah Provinsi Keulauan atau archipelago yang wilayahnya didominasi keluatan.
”gak nyambung kang lalu apa yang mau dipelajari di Jawa barat”tukas dia.
Namun dibalik itu, ada tanggapan lain yang cukup menarik.Jika perjodohan Sherly dengan Dedi Mulyadi yang diketahui berbeda keyakinan itu diijabah Allah maka dipastikan harus ada yang mengalah melepaskan keyakinan.
”Insya Allah kalau jadi tong (kami) doakan Ibu Sherly yang Muallaf sehingga Malut yang mayoritas muslim punya Gubernur muslim juga sehingga lebaran Gubernur bikin open house lebaran lagi”imbuh ibu yang enggan disebutkan namanya ini.
Muslim mengaku bisa memahami isyu publik bahwa perjalanan dinas Gubernur Sherly ke Jabar menemui Gubernur Dedi Mulyadi layaknya orang cari jodoh.
”Brendingnya rada-rada orang lagi kasmaran sih sampai memicu isyu perjodohan, ya mau apa namanya saja publik tak bisa dikendalikan”imbuh dia.
Direktur Gerakan Perubahan itu meminta Gubernur Sherly agar fokus pada kinerjanya dengan mengurangi pelesiran keluar daerah sehingga bisa memberikan danpak perubahan terhadap kehidupan rakyat.Sherly dimintai keluar dari kubangan Gubernur tik tok dengan lebih melakukan aksi nyata kunjungan ke pelosok desa seperti yang dia lakukan saat kampanye.Dengan begitu orang nomor satu malut itu bisa memotret langsung penderitaan rakyat guna menyusun program yang lebih menyentuh kebutuhan rakyat.
”Keluar dari kehidupan Gubernur tik tok, lakukan kunjungan ke daerah-daerah jangan hanya Halbar dan Halut tetapi sambangi sampai seluruh pelosok dengan begitu Gubernur bisa memotret langsung derita rakyat sehingga bisa merumuskan program pembangunan yang benar-benar menyentuh kebutuhan rakyat”harap dia.(***)
Komentar