TERNATE—Komitmen Sherly Tjoanda, Gubernur Maluku Utara, mereformasi birokrasi Pemprov Maluku utara yang good Governances dan sistem meritokrasi mulai dipertanyakan pakar.Sebab pada kenyataannya, Sherly Tjoanda justru menyelipkan sejumlah pejabat -pejabat eks rezim Benny Laos dari Pemkab Morotai untuk menempati Sejumlah bidang strategis di Pemprov Malut.
Pertanyaan kritis itu dilontarkan Muslim Arbi, Direktur Gerakan Perubahan.
”Ini komitmen meritokrasi atau Morotaikrasi”tanya pentolan aktivis kritis ini terhadap konsep meritokrasi ala Gubernyr Sherly Tjoanda.
Rahwan K.Suamba, Kepala Biro Adpim Setdaprov Malut yang juga juru bicara Pemprov Malut yang dikomfirmasi belum menanggapinya.
Pesan Komfirmasi yang dilayangkan media ini belum dijawab Rahwan.
“Ass pak jubir Pemprov malut, Komfirmasi : Reformasi birokrasi ala Gubernur Sherly dipertanyakan apa Meritokrasi atau Morotaikrasi krn mengangkat sejumlah pejabat dri Pemkab pulau morotai eks rezim Benny Laos”.demikian pesan Komfirmasi media ini kepada Rahwan K.Suamba.
Muslim menjelaskan, Meritokrasi sendiri adalah sistem politik yang memberikan kesempatan kepada seseorang untuk memimpin berdasarkan kemampuan atau prestasi, bukan kekayaan atau kelas sosial ataupun kedekatan emosional.
Sistem ini menurutnya harus berproses dari pejabat berkompeten dan bersih serta punya rekam jejak berprestasi.
Komentar