oleh

Mengenang Kepergian Wartawan Metro TV, Sahril Helmi : Melukis Tinta Keabadian di Perairan Gita.

-OPINI-903 Dilihat

Catatan: Sawaludin Damopolii (Wartawan Senior Maluku Utara)

Awal Februari merupakan hari berkabungnya kalangan jurnalis Maluku Utara. Itu terjadi setelah, dua sosok kuli tinta yang piawai dan dikenal survive, yaitu Safrudin Ganda yang kerap disapa Bang Dino (ANTV) dan Adinda Sahril Helmi (Metro TV) meninggal dunia dengan durasi waktu yang nyaris bersamaan.

Baca Juga  IMS, Momentum Demokrasi dan Reinventing Goverman di Bumi Fagogoru

Abang Dino, wafat pada hari Sabtu, 1 Februari 2024 setelah beberapa bulan menjalani perawatan medis akibat didera penyakit. Ketika dirundung awan duka dan bahkan air mata kesedihan pun belum mengering, sehari kemudian, publik Maluku Utara wabil khusus insan pers digemparkan sebuah peristiwa ledakan speedboat 04 Basarnas Ternate yang ditumpangi Sahril Helmi.

Baca Juga  KPK: Kasus Hasto bukan kriminalisasi dan politisasi. KPK tidak usut Kasus Jokowi dan anak2 dan Kroninya. Apa nama?

“Setiap yang bernyawa pasti merasakan kematian”. Sepenggal narasi yang diabadikan dalam Alquran Surat QS. Ali Imran ayat 185 dan QS. Al-Ankabut ayat 57 tersebut menjadi pengingat hidup kita semua.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *