Tony Rosyid : Pengamat Politik dan Prmerhati Bangsa
PIK-2 menjadi pembicaraan sehari-hari. Tak ada hari tanpa berita PIK-2 di media. Viralnya PIK-2 mengalahkan kasus Hasto, sekjen PDIP. Rakyat sampai lupa soal video dan dokumen yang dititipkan Hasto ke Conie. Meskipun sampai hari ini, video dan dokumen itu baru sekedar “omon-omon”. Selama video dan dokumen itu tidak keluar, maka publik akan menganggap semua itu hoax. Simple !
Kita kembali soal PIK-2. Viral, karena ini menarik. Pertama, PIK-2 yang dijadikan PSN (Proyek Strategis Nasional) telah membuka kotak pandora adanya modus perampokan negara yang selama ini banyak disembunyikan. Dengan terbongkarnya “kejahatan pesisir pantai” terkait PIK-2 ini, terbongkar pula berbagai kejahatan lainnya. Pagar laut tanpa ijin, SHM dan HGB ilegal, telah berhasil membongkar pagar-pagar laut di wilayah lain. Diantaranya Surabaya, Gresik, Bekasi, Kepulauan Seribu dan masih terus berlanjut ke wilayah-wilayah lainnya. Kejahatan ini terus diburu rakyat.
Satu kata: “semua harus dibongkar”. Bersihkan laut dari kejahatan para oligarki yang selama ini leluasa merampok aset negara. Mulai aset di laut, di darat hingga di hutan dan tambang.
Begitu banyak tanah negara dicaplok jadi apartemen, hotel, mall dan super market. Modusnya melalui JO (Join Operation). Di atas tanah negara didiriikan sebuah bangunan untuk usaha. Setoran deviden ke negara makin lama makin gak jelas, tanah negara berubah jadi hak milik, alias ber-sertifikat. Ini harus dibongkar.
Hotel Sultan yang berada di kawasan Senayan telah berdiri lama di atas tanah negara. Bahkan sejak Orde Baru. Terbongkar, dan sekarang diambil alih oleh negara. Bagaimana dengan apartemen, mall dan bangunan lainnya yang berdiri di atas tanah negara? Lakukan identifikasi, bongkar dan harus diambil kembali oleh negara.
Komentar