JAKARTA—MPR RI menggelar rapat paripurna istimewa dengan agenda pelantikan Jend.Purn.TNI Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden -Wakil Presiden RI periode 2024-2029 di gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024).Rapat paripurna istimewa dengan agenda pelantikan Presiden dan Wakil Presiden dipimpin Ketua MPR RI Ahmad Muzani dihadiri seluruh wakil-wakil ketua MPR RI.
Pelantikan ditandai dengan pembacaan kata-kata pelantikan oleh Ketua MPR RI Ahmad Muzani dan pengambilan sumpah jabatan sebagai Presiden dan wakil Presiden RI yang dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung RI DR.Sunarto, SH.MH.
Acara pelantikan berlangsung khidmat itu dihadiri sejumlah mantan Presiden RI, mantan Wapres RI dan 30 Presiden negara sahabat serta seluruh anggota MPR RI dan sejumlah tokoh nasional lainya.
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka nampak mengucapkan sumpah janji Presiden dan wakil Presiden RI dengan lancar.
“Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti ke Nusa dan Bangsa.”demikian ucap Prabowo Subianto.
Saya berjanji dengan sungguh-sungguh akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti ke Nusa dan Bangsa.”
”Mulai diucapkannya sumpah janji tersebut, Bapak Jenderal TNI Purn.H.Prabowo Subianto dan Bapak Gibran Rakabuming Raka resmi sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI”ucap Ahmad Muzani Ketua MPR RI, Pimoinan sidang istimewa MPR RI dengan agenda pelantikan Presiden RI.
Usai mengucap sumpah, selanjutnya presiden dan wakil presiden menandatangani berita acara pelantikan.
Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024 lalu bertukar tempat duduk dengan Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029.
Kemudian, ketua MPR akan mempersilakan presiden terpilih membacakan pidato perdana. Acara pelantikan diakhiri dengan doa dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Pidato Perdana Prabowo Subianto Sebagai Presiden RI.
Uaai dilantik, Prabowo Subianto menyampaikan pidoto politik perdan sebagai Presiden RI.Setidaknya ada lima janji yang ia ucap dalam pidato perdana tersebut.
1. Pangkas Kemiskinan
Prabowo berjanji bakal memangkas kemiskinan selama masa pemerintahannya. Ia percaya mampu melakukannya dengan baik meski banyak pihak yang pesimis akan target tersebut.
2. Merombak bantuan masyarakat miskin menjadi subsidi langsung
Prabowo juga berjanji akan memastikan subsidi bagi masyarakat miskin tepat sasaran. Salah satunya melalui skema penyaluran langsung.
“Kita harus berani meneliti dan kalau perlu kita ubah subsidi itu harus kepada langsung keluarga-keluarga yang membutuhkan. Dengan teknologi digital kita akan mampu sampai subsidi itu sampai ke setiap keluarga yang membutuhkan. Tidak boleh aliran-aliran bantuan itu tidak sampai ke mereka yang butuh itu,” kata Prabowo.
3. Swasembada Pangan
Prabowo berjanji akan membawa Indonesia swasembada pangan paling lambat 5 tahun mendatang. Bahkan bisa lebih cepat demi ketahanan pangan dalam negeri.
4. Swasembada energi
Prabowo juga berjanji membawa Indonesia mandiri energi. Apalagi di tengah konflik di Timur Tengah yang kerap membuat harga komoditas minyak bergejolak.
“Kita juga harus swasembada energi. Dalam keadaan ketegangan dalam keadaan kemungkinan terjadi perang di mana-mana, kita harus siap dengan kemungkinan yang paling jelek. Kalau terjadi hal yang tidak diinginkan sulit kita mendapat sumber energi dari negara lain. Oleh karena itu, kita harus swasembada energi dan kita mampu untuk swasembada energi,” serunya.
5. Hilirisasi
Prabowo juga berjanji akan melanjutkan kebijakan hilirisasi yang sudah dijalankan Jokowi. Sebab, hilirisasi memberikan daya tambah untuk komoditas unggulan di dalam negeri.
“Kita harus melakukan hilirisasi kepada semua komoditas yang kita miliki. Nilai tambah dari semua komoditas itu harus menambah kekuatan ekonomi kita sehingga rakyat kita bisa mencapai tingkat hidup yang sejahtera. Seluruh komoditas kita harus bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya.(***)