Basri Salama ( Ketua DPD Partai HANURA Malut) Jasri Usman ( Ketua DPW PKB Malut) Sahril Taher ( Ketua Gerindra Malut) melakukan move politik atau gerakan politik yang mengagetkan publik politik Maluku utara.
Gerakan yang tak diperkirakan sebelumnya oleh kelompok oligarki namun menjadi kabar gembira bagi kaum idealis.
Bagi kaum oligarki, move 3 Pimpinan Partai politik ini laksana racun yang mematikan ambisi mereka untuk meraih kekuasaan secara instan.Oligarki yang numpang lewat di jalan politik tanpa harus berpeluh keringat dan pengorbanan duit dalam membangun ekosistem politik baik partai politik dan konstituen akan mati kutuk dengan gerakan 3 calon Wakil Gubernur ini.Upaya jalan pintas oligarki numpang lewat di Pilkada demi meraih kekuasaan guna penguasaan recources atau sumber daya ekonomi bisa gagal karenanya.
Bagi kaum idealis-pergerakan politik demokratis, seven konsensus Politica atau 7 kesepakatan politik BJS ini adalah pembangunan peradaban politik demokrasi.Bahwa partai politik sebagai medium kaderisasi pemimpin bangsa harus menjadi arus utama.
Ini menjadi Warning bagi seluruh partai politik agar tidak berpikir pragmatis meraih duit dan kemenangan semata tanpa memikirkan masa depan demokrasi dan rakyat.
Demokrasi menjadi sistem sekaligus harapan agar terus kuat dan tegak di masa yang akan datang.Demokrasi dipercaya merupakan jalan menuju kesejahteraan rakyat.
Demokrasi memungkinkan kedaulatan rakyat secara substansial sekaligus menjadi antitesa terhadap kekuasaan otoriter dan oligarki yang tidak berpihak pada keentingan rakyat.
Pemilu dan atau pemilukada adalah instrumen tunggal sistem demokrasi yang menandai dua hal utama yakni memilih pemimpin secara demokratis dan mempertahankan kelangsungan sistem demokrasi substansial.
Pemimpin yang lahir melalui pemilu yang demokratis dipercaya bakal mampu mewujudkan kesejahteraan rakyat sebaliknya pemimpin oligarki hanya mengabdi pada kepentingan pribadi dan kroni-kroninya.
Komentar