Pemilihan umum untuk memilih anggota DPR RI DPD, DPRD dan pemilihan presiden Presiden -Wakil Presiden di Maluku utara baru saja usai.KPU provinsi Maluku utara telah memastikan tahapan lokal pada level tahapan rekapitulasi suara tingkat provinsi, Kamis 14 Maret 2024 kemarin.
Partai-Partai peserta pemilu tahun 2024 di Maluku utara telah mengetahui hasil capaian masing-masing partai yang bisa digunakan sebagai data kalkukatif langkah politik ke depan.
Pemilu 2024 pada tingkat isu dan wacana publik telah usai, ibarat matahari, isu pemilu telah terbenam dan terbitlah pilgub Malut.
Rerata komponen strategis politik di daerah baik partai politik, aktivis maupun pendukung kontestan di pilgub telah tutup buku kalkulasi pemilu 2024 dan mulai membuka lembaran baru kalkulasi percaturan pemilihan Gubernur Maluku utara.
”Pemilu tutup buku, kita mulai buka lembaran buku pilgub Malut”demikian gaum politik yang mengemuka pasca KPU menuntaskan pleno rekapitulasi.
Materi seputar siapa kandidat Gubernur-wakil Gubernur melenggang ke pilgub dengan perahu koalisi apa menjadi pokok bahasan menarik.Berdasarkan hasil rekapitulasi suara untuk DPRD Malut, semua parpol terpaksa harus berkoalisi.Partai Golkar sebagai pemenang pemilu DPRD Malut sebanyak 8 kursi terpaksa harus mencari kawan koalisi paling tidak menambah 1 kursi guna memenuhi kuota kursi untuk bisa mencalonkan paket Gubernur -Wakil Gubernur Malut di pilgub Malut yang sesuai jadwal bakal berlangsung pada bukan November nanti.
Siapa Kandidat Gubernur menjadi headline disetiap wacana publik namun siapa wakil Gubernur juga tak kalah menarik.Sebab wakil Gubernur diprediksi menjadi perekat koalisi parpol pengusung, partai-partai kecil diprediksi meminta jatah slot Wakil Gubernur.
Kandidat Gubernur yang telah muncul ke permukaan kawah candradimuka politik pilgub Malut antara lain Dr.H.Muhammad Kasuba (Ketua BPW Indonesia Timur DPP PKS)H.Ahmad Hidayat Mus (Ketua Bappilu Malut DPP Partai Golkar),H.Husain Sjah (Sultan Tidore/Senator), Drs.Taufik Madjid (Sekjen Kemendes PDTT RI) Beny Laos(Pengusaha/Mantan Bupati Pulau Morotai), Aliong Mus (Bupati Pulau Taliabu dan Ketua DPD Partai Golkar Kab.Pulau Taliabu), Alien Mus Ketua DPD Partai Golkar Malut dan Anggota DPR RI) dan Edy Langkara (Wasekjen DPP Partai Golkar/Mantan Bupati Hal-Teng).
Siapa-siapa saja Kandidat yang berpeluang lolos yakni mengantongi tiket KPU Malut agar bisa bertarung merebut kursi 01-02 Malut masih spekulatif.Apapun prediksinya jika ingin lolos, kandidat harus memiliki rekomendasi koalisi partai politik minimal memiliki 9 kursi parlemen atau 20% suara parpol berdasarkan hasil pemilu 2024.
Diantara para kandidat Gubuernur ini, baru H.Muhammad Kasuba yang sudah pasti memilik sekoci yakni parpol pengusung yakni PKS dengan 5 kursi DPRD Malut sebagai modal politik untuk melakukan gerilya lobi-lobi politik koalisi.H.Muhammad Kasuba sendiri telah mengantongi rekomendasi DPP PKS untuk mencalonkan diri sebagai calon Gubernur Malut, tersisa membangun koalisi, menambah 4 kursi guna bisa mengantongi tiket eksekutif KPU Malut.
Sementara H.Ahmad Hidayat Mus, Aliong Mus, Alien Mus dan Edy Langkara masih harus memperebutkan rekomendasi partai Golkar.Diluar 4 kandidat Gubernur itu, baik H.Husain Sjah, Taufik Madjid, Beny Laos belum memiliki partai politik yang jelas, butuh gerilya lobi politik lagi untuk mencari 1 partai politik parlemen sebagai tambatan politik guna bisa mencari dan membangun koalisi pengusung ke partai laen.
So ! Siapa kandidat yang berpeluang besar juga masih terlalu dini atau prematur untuk diprediksi namun paling tidak, hasil survey elektabilitas setahun terakhir dan hasil pemilu 2024 bisa menjadi gambaran sementara siapa kandidat potensial peraih kursi Malut 01 di pilgub 2024.
Buku baru Pilgub Malut mulai dibuka dan menarik untuk kita baca.Selamat berdialektika tentang pilgub Malut !