HEADLINEPOLITIK

Buntut PPP Tak Lolos ke Senayan, Mantan Korwil Nilai Akibat Salah Pilih Capres-Cawapres

Dr.Soyan Abas : harus dilakukan evaluasi total kepengurusan di semua tingkatan, revisi visi dan misi PPP sesuai paradigma baru dan dinamika umat serta politik kontemporer.

PIKIRAN UMMAT.COM—TERNATE||KPU RI telah menuntaskan pleno rekapitulasi perolehan suara partai politik peserta Pemilu 2024 tingkat nasional di Jakarta.Berdasarkan hasil pleno, 8 partai politik peserta pemilu 2024 lolos ke Senayan dan 10 partai politik lainya gagal menuju Senayan.

PPP termasuk salah satu parpol dari 10 partai politik yang tidak lolos parlementary treshold atau ambang batas parlemen 4%.PPP berdasarkan hasil pleno hanya meraih 3,70% suara.

Hasil buruk PPP itu untuk sementara mengubur asa partai berlambang Kabah dengan tagline rumah besar umat muslim Indonesia ini lolos ke gedung DPR RI.

DPP PPP masih memiliki 1 kesempatan untuk menyelamatkan diri dari nasib partai politik non parlemen melalui gugatan ke MK.DPP nampaknya melawan keputusan KPU RI yang mereka anggap keliru dalam menghitung dan menetapkan perolehan suara PPP.

Dr.Sofyan Abas, MA., mantan Wabendum dan Korwil DPP PPP Maluku, Papua, Malut dan Papua Barat.

Hasil minor yang diraih PPP di pemilu 2024 itu mengundang keprihatinan segenap kader dan mantan pengurus.Kegagalan PPP dinilai karena keputusan salah pilih Presiden dan wakil Presiden serta visi misi partai yang tidak relevan lagi dengan perkembangan zaman.

Menurut mantan Kordinator Wilayah DPP PPP Maluku, Papua, Malut dan Papua Barat, Dr.Sofyan Abas, kesalahan DPP PPP memilih Presiden-Wakil Presiden dan visi -misi yang tidak relevan lagi dengan semangat zaman menyebabkan kegagalan PPP lolos ke Senayan.
“Salah pilih Presiden-wakil Presiden tahun 2024 membuat PPP gagal kirim wakil anggota DPR RI ke Senayan, PPP tak tembus 4% ambang batas parlementary treshold”tukas dia.

Namun Soyan tidak menyebut caores-cawapres mana yang mestinya dipilih PPP sehingga busa meloloskan PPP ke Senayan.Berdasarkan hasil survey nyaris semua lembaga survey, suara PPP mayoritas menghendaki partai berlambang Kabah itu mendukung caores Anies Baswedan namun DPP PPP lebih memilih caores -cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Sebagai solusi, akademisi Muhammadiyah ini menyarankan dilakukan evaluasi total di semua tingkatan mulai kepengurusan di DPP sampai di Kabupaten dan Kota.
“Solusinya evaluasi total struktur kepengurusan PPP disemua tingkatan, revisi visi dan misi PPP sesuai paradigma baru dan dinamika umat serta politik kontemporer”pungkas Dr.Soyan Abas, MA mantan Wabendum DPP PPP dan Korwil DPP PPP Maluku, Papua, Malut dan Papua Barat ini.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *