Ganjar sempat memuncaki elektabilitas tertinggi, mengalahkan Anies dan Prabowo. Itu dulu. Ketika Jokowi full pasukan mendukungnya. Menyiapkan semua instrumen politik, termasuk logistik dan alat negara buat Ganjar.
Sejak Gibran memasuki arena pilpres dan mendampingi Prabowo, konstituen Ganjar pindah ke Prabowo-Gibran. Secara bertahap pendukung Ganjar tergerus dan berimigrasi ke Prabowo-Gibran. Hampir semua pendukung Jokowi meninggalkan Ganjar.
Sekarang, Ganjar di urutan ketiga. Trend elektabilitasnya terus turun. Ceruknya pindah dan kecil kemungkinan akan kembali. Tidak ada faktor yang membuat pendukung Ganjar kembali. Sebagaimana prediksi saya setahun lalu, elektabilitas Ganjar seperti gelembung. Munculnya karena faktor eksternal. Bukan lahir dari diri Ganjar sendiri. Mudah kempes ketika faktor pendongkraknya hilang. Yaitu instrumennya Jokowi. Terbukti, sekarang kempes.
Saat ini, Ganjar tidak dihitung lagi. Di arena pilpres telah menyisakan dua calon yaitu Anies dan Prabowo. Keduanya berebut suara sangat ketat terutama di Jawa Barat dan Jawa Timur.
Komentar