In shaa Allah, tanggal 15 Januari 2024, 3 hari lagi, Calon Presiden Anies Baswedan kembali menginjakkan kakinya di bumi Maluku utara.Ini lawatan sapaan karib Aba Anies yang ke 3 kalinya di Bumi Moloku Kie Raha dari 2 kali sebelumnya dalam rangka kunjungan pengabdian sebagai Founder program Indonesia Mengajar.
Alhamdulillah, Aba Anies Baswedan, satu-satunya calon Presiden yang sudi menyambangi Maluku utara.Walau singkat, namun kehadiran Aba bakal sebagai calon Presiden tentulah sangat bermakna.Datang dan menyaksikan serta mendengar langsung potret dan aspirasi rakyat nya adalah determinasi politik yang istimewa dan substantif.
Okay ! Dalam waktu yang singkat, mungkin hanya Kota Ternate yang Aba Anies lihat dan saksikan , kota yang istimewa, terdepan dan bersejarah di Maluku utara yang telah berusia 700 tahun lebih.Namun sayangnya, Kota Ternate tidak mewakili wajah depan Maluku utara.
Wajah sesungguhnya Maluku utara adalah di sebuah Desa di pulau Halmahera, pas berhadapan dengan wajah depan Kota Ternate.Desa Sofifi namanya adalah Ibukota Provinsi Maluku utara.Unik dan miris, Ibukota sebuah Provinsi yang se level Kota Makssar, Kota Medan, Kota Surabaya, Kota Padang itu hanya beratatus Desa.Tetapi itulah fakta Maluku utara hari ini.
All ! Itulah mengapa rakyat Malut menanti dan menyambut kunjungan Aba kali ini dengan sangat istimewa karena terselip harapan besar pada visi dan misi politik keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia yang Aba Anies usung sebagai visi utama dan besar nya di Pilpres 2024.
Misi yang sangat pas untuk Maluku utara, negeri paling timur yang selama ini rakyatnya merasakan sangat dijauhkan dari kue kebijakan pembangunan yang berkeadilan.Saya menyebut dijauhkan karena sejatinya sesuai amanat konstitusi UUD 1945, kebijakan pembangunan harus dirasakan sama adil oleh rakyat Maluku utara, rakyat di pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua seperti yang dinikmati rakyat di pulau Jawa.Itulah mengapa, magnet Aba Anies sangat terasa di Maluku utara.Magnet yang memberikan pesan sangat kuat bahwa kehadiran Aba Anies dengan visi mulianya keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat sangat dinantikan rakyat Maluku utara.
Aba Anies, dentuman rasa ketidakadilan itu tak sekedar terasa dalam narasi namun dalam detak jantung rakyat Maluku utara.Betapa tidak, negeri yang begitu besar sumbangsih bagi kemerdekaan RI dan pembangunan ekonomi bangsa ini dirasakan kek menjadi anak tiri dalam kebijakan pembangunan nasional.
Maluku utara dalam sejarah klasik Moloku Kie Raha adalah negeri dimana putra-putri terbaiknya menenteng bambu runcing berkalang nyawa mengusir penjajah dari bumi Nusantara.Sultan Khairun, Sultan Babullah, Sultan Nuku, Banau, Sangadji dan Salahuddin dari Hal-Teng bertaruh nyawa untuk kemerdekaan Indonesia.Pengorbanan besar yang mestinya berbanding lurus dalam realasi politik berbangsa dan bernegara sebagaimana konsensus nasional berdirinya Indonesia.
Maluku utara tak sekedar berjuang memerdekakan bangsanya namun ikut pula mengasapi dapur negeri.Kekayaan tambang emas, tambang nikel, laut dan hutan yang terbesar di Indonesia dan dunia menjadi penyumbang pundi-pundi pendapatan negara.Sumbangaih yang mestinya berbanding lurus dengan kebijakan kemajuan pembangunan Daerah.
Dari Maluku utara, nama Indonesia dalam percaturan ekonomi global harum semerbak wangi dengan pertumbuhan ekonomi 27%, pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia yang menstimulasi kepercayaan investasi ke Indonesia.
Data Bea dan Cukai Ternate menyebutkan, ekspor bahan tambang feronikel oleh PT IWIP di Halmahera Tengah pada triwulan pertama 2022, mencapai Rp31,1 triliun dengan tonase nikel mencapai 781. 274,075 ton. P
Posisi kedua PT Harita Group di Pulau Obi dengan nilai ekspor triwulan 1 2022 senilai Rp7,296 triliun atau tonase 134.627.836,00 ton. Tahun sebelumnya, nilai ekspor nikel Rp2,228 triliun dengan volume 85 .765. 469,00 ton.
Pemeriksa Bea Cukai Pertama Kantor Bea Cukai Ternate Sukirman kepada media Selasa Mei lalu mengatakan, selain dua perusahaan itu ada juga beberapa perusahaan tambang lain yang ekspor feronikel dan nikel pig iron pada 2022 sebanyak 64894.140 ton dengan nilai Rp2,066 triliun.
Komentar