oleh

Dari Hal-Sel, Semangat Kaum Muda Bertumbuh

-HEADLINE, OPINI-562 Dilihat

Di level lokal, Data statistik pemilu menunjukan, Kabupaten Halmahera Selatan masih menjadi Kabupaten terbanyak jumlah pemilih. Jumlah pemilih sementara berdasarkan Pleno KPU Malut, kabupaten Halmahera Selatan terdapat 199.402 terdiri dari 106.335 laki-laki dan 93.067 pemilih perempuan yang tersebar di 30 Kecamatan dan 249 Desa dengan jumlah 905 TPS.

Dari total jumlah pemilih tersebut, pemilih Milenial dan Gen -Z mendominasi dengan prosentasi 60%.
Dari peta pemilih tersebut, dapat kita tarik kongklusi bahwa peran kaum Milenial dan Gen Z Hal-Sel sangat menentukan masa depan kabupaten Halmahera selatan.

Potensi besar kaum muda dalam menentukan arah masa depan bukannya tanpa tantangan.Menguatnya politik primordial, politik SARA, politik partisan pada satu sisi meningkatkan peran serta kaum muda dalam pembangunan politik namun pada sisi lain terfargmentasinya kaum muda dalam cara pandang dan kepentingan yang mengancam persatuan dan kesatuan kaum muda itu sendiri.Padahal sebagai kekuatan baru dengan semangat baru yang egaliter dan humanitarian, kesamaan gerak dan pemikiran mereka sangat diperlukan.

Baca Juga  DPR Dalam Pengawasan Rakyat

Siapa Milenial dan Gen -Z.

Membicarakan mengenai generasi muda, khususnya Gen Z dan generasi milenial, apa sebenarnya perbedaan dari dua generasi ini? Tentu saja perbedaan mendasar dari dua generasi ini terletak pada batas tahun lahir mereka. Gen Z merupakan mereka yang lahir pada rentang tahun 1995-2010. Sementara itu, generasi Y atau sering disebut milenial ialah mereka yang lahir pada rentang waktu sebelumnya, yakni antara tahun 1980-1995.
Tumbuh dalam generasi yang berbeda, secara otomatis membuat mereka memiliki latar belakang yang berbeda pula. Perbedaan latar belakang ini juga menjadi dasar yang kemudian membedakan perilaku dan cara hidup Gen Z dengan milenial.

Baca Juga  MUI Kota Ternate Gelar Rapat Sore Ini Sikapi Vidio Conten Mendadak Ngustadz RL

Milenial yang tumbuh disaat Indonesia sedang mengalami perubahan politik besar-besaran dalam masa orba, tentu membuat mereka memiliki sudut pandang yang berbeda mengenai politik. Milenial cenderung lebih terbuka dalam memandang politik maupun ekonomi, serta reaktif terhadap segala perubahan yang terjadi di sekeliling mereka.
Selain itu, milenial juga memiliki cara berpikir yang kreatif dan inovatif. Tumbuh beriringan dengan perkembangan teknologi, membuat generasi milenial cenderung membuat mereka lebih nyaman berkomunikasi melalui tulisan. Meskipun demikian, milenial umumnya lebih suka membuat komunikasi yang tidak formal dan lebih bersahabat.

Baca Juga  Program Linkage Perbankan, Solusi Pembiayaan Koperasi Merah Putih (KMP)

Sementara itu, Gen Z merupakan generasi yang tumbuh di masa internet berkembang dengan pesat. Kondisi ini membawa kecenderungan bahwa Gen Z bisa lebih multitasking dan bersahabat dengan ketidakpastian teknologi yang terjadi.

Karena pertumbuhan Gen Z turut dibentuk oleh isu-isu lingkungan, seperti ketidakpastian iklim dan krisis energi, membuat mereka lebih peduli pada program-program sosial dan keberlanjutan pembangunan lingkungan. Tentu saja latar belakang ini juga akan mempengaruhi mereka dalam berpandangan terkait politik maupun ekonomi. Tidak sampai disitu, meskipun memiliki perbedaan akibat perbedaan latar belakang yang signifikan. Kedua generasi ini diketahui sama-sama memiliki ide-ide gila dan menantang.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *