Anies sudah waktunya mengambil kendali ditengah kisruh interes politik diinternal koalisi KPP ini dengan segera mengumumkan siapa cawapres sekarang juga, entah AHY atau siapa.
Hemat saya, Disinilah momentumnya, rakyat akan melihat dan menyaksikan sebuah bukti bahwa Anies benar-benar pemimpin perubahan yang berani mengambil keputusan ditengah kegentingan.Sebab perubahan hanya bisa dilakukan ditangan pemimpin pemberani.
Pertama, Anies telah diberikan mandatory oleh koalisi KPP untuk menentukan siapa cawapresnya.Menunda karena masih mempertimbangkan pandangan dan kepentingan terselubung internal parpol koalisi hanya akan menurunkan kredibilitas Anies sebagai cawapres yang mandiri bukan petugas partai.Anies di vonis ternyata tak mandiri.
Tentu berbahaya bagi masa depanya sebagai cawapres dalam arus interes politik yang berputar kencang diinternal KPP namun mengulur ketidakpastian politik ini terus berlangsung tidak produktif dan pada saat yang sama mengundang skeptisme pendukung nya yang bakal kian menggerus elektabilitas nya karena lamban mengambil keputusan.Dilayar medsos, teriakan agar paket KPP segera diumumkan mengudara.
Ke dua, menentukan AHY sebagai cawapres bukan gambaran ansih berpihak pada kepentingan politik kepada Demokrat dan mengabaikan Nasdem.
Partai Nasdem adalah parpol perdana yang mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres berdasarkan hasil rapim.Pada saat yang sama, hasil rapim Demokrat mencalonkan AHY sebagai caores dan cawapres.
Jika kita baca dari sisi formal masing-masing partai, Nasdem mencalonkan Anies sementara Demokrat mencalonkan AHY sebagai capres dan cawapres.Nasdem dan Demokrat pun akhirnya bertemu dengan PKS pada cita-cita yang sama dengan capres yang sama yakni Anies.Pada titik ini, urusan cawapres sebetulnya bukan lagi menjadi persoalan entah itu AHY, sebab Anies capres adalah produk politik Nasdem.Pun demikian, cawapres AHY rasanya masih ideal karena berkoalisi dengan Nasdem dan PKS dengan cita-cita yang sama.
Cawapres Anies sejatinya pada kepentingan untuk memenuhi PT 20% agar lolos di KPU, selebihnya soal ideal yakni bagaimana gagasan besar kebangsaan ada pada Anies.Jadi sejatinya bukan persoalan serius soal cawapres ini di internal KPP.
Dalam kondisi KPP yang pas gak bisa kurang itu, menolak AHY adalah tindakan harakiri politik.Melihat sikap Demokrat, tanpa AHY maka Demokrat rawe-rawe rantas malam Malang putung.
Nasden dan Surya Paloh tentu partai yang tergolong muda tapi memiliki kematangan politik yang teruji.Mengambil sikap politik berseberangan dengan koalisi rezim namun tetap bertahan di koalisi rezim Jokowi merupakan sikap politik berani yang patut kita acungi jempol.
Namun jika sikap itu harus pupus karena egoisme kepentingan politik, Nasdem akan dipertanyakan dan potensial antiklimaks Anies efek.Tak dapat dipungkiri, berdasarkan hasil survey, sejak mendeklarasikan anies Baswedan, Nasdem telah menuai kenaikan elektoral yang signifikan sampai 10% dari 5% hasil pemilu 2019.Potensi menurunnya elektabilitas Nasdem karena kegagalan Anies tak terelakan.
Ke tiga, sikap anies mengumumkan cawapres bisa jadi menuai sikap mbalelo.Nasdem potensial berpikir ulang dengan koalisi KPP yang mungkin dengan dalih, hasil survey anies kian menurun.Nasdem tentu menghindari issu dan wacana balik badan karena ada AHY sebagai Caon RI 02.
Namun ditengah kisruh itu, anies masih punya waktu untuk berbenah menata ulang koalisi pendukungnya.PKS nampak setia ke Anies karena hanya anies lah yang sedarah dengan visi PKS.
Komentar