PIKIRAN UMMAT.Com—Ternate||Kontroversi postingan status BL manopoli proyek di beberapa daerah kian bergulir.Pro kontra tak terelakan.Dua kubu terus terlibat soal jawab dalam issu yang diduga melibatkan nama pengusaha kakap dan kandidat calon Gubernur Benny Laos itu.
Kalangan pakar mengingatkan bahwa issu manopoli terkait erat dengan praktek suap dan korupsi, pelanggaran konstitusi dan merusak tatanan ekonomi.
Di layar medsos, akun Facebook atas nama AR Fabanyo kembali menciut postingan “Bintang Laut menguasai APBD Morotai, Halbar dan Halteng adalah oligarki yg bercokol di Maluku Utara.
Status AR Fabanyo ini diduga masih berhubungan dengan status Imran Jumadil sebelumnya.Dalam ciutanya, politisi Partai Umat ini memposting status “Bukan rahasia lagi BL menguasai proyek di Halbar dan Haltim”.
Inisial BL ini oleh Benny Laos ditujukan padanya.Mantan Bupati Pulau Morotai ini mengklaim, tudingan seperti itu kerap dialaminya kala memimpin Kabupaten Pulau Morotai dan olehnya seperti di Morotai, dia akan mengunpukkan bukti jejak digital selanjutnya melakukan langkah hukum ke kepolisian.
“Kumpul bukti bawa ke kepolisian saja”ujar nya seperti dikutip di media siber Newstvsite.
AR Fabanyo dan Imran Jumadil sendiri tidak menyebut dengan jelas bahwa BL adalah Benny Laos.Imran Jumadil bahkan menimpali bahwa BL yang dia cuit adalah akronim dari Bajingan Laknat dan Bajing Loncat.
“BL itu artinya bajingan Laknat”jawab Imran di akun Fb nya.
”BL itu artinya bajing loncat”ujar dia diciutkan lain.
Namun warga nitizen terbaca langsung dan tak langsung mengartikan bahwa BL dalam cuitan di Fb adalah Benny Laos.
Hj.Ike Masita Tunas dalam ciutanya seolah memastikan bahwa BL yang dimaksud adalah Benny Laos.
Hal itu terbaca dari cuitan caleg nomor urut 1 DPRD Malut dapil III Tikep, Hal-Teng dan Hal-Tim dari partai Gerindra bahwa bahwa BL yang dia maksud mengarah pada nama Benny Laos.
Dalam copy paste ciutan yang dikirimkan ke media ini, Hj.Ike mengajak semua pihak menyadari bahwa begitulah sifat BL sebagaimana sifat semua pengusaha hanya saja dia menilai BL sebagai pengusaha lokal itu masih lebih baik karena mempekerjakan masyarakat lokal sehingga masih kebih baik dari pada pengusaha luar yang me manopoli proyek.Hj.Ike mengajak mereka yang mengkritisi BL yang memiliki kemampuan lebih baik agar kembali bersaing secara sehat dengan BL.
Nitizen atas nama Roy George Anthony di grup Fb LASKAR RUSLI SIBUA juga ikut nimbrung.Nitizen diduga warga Morotai ini nampak mengecam keras pihak-pihak yang mengkritisi BL yang dia anggap sebagai Benny Laos tersebut sebagai orang sirik yang tak menghendaki kemajuan daerah dan iri terhadap kinerja sukses BL Membangun Kabupaten Morotai.
Lepas dari pro kontra, pakar ekonomi menyatakan bahwa issu manopoli proyek harus mendapat perhatian luas agar diberantas.Sebab, Praktek manopoli menurutnya bakal membangun pemerintahan yang korup, melanggar aturan dan menghancurkan ekonomi negara dan daerah.
Manopoli jelasnya, umumnya dilakukan dengan cara suap, melanggar mekanisme pelelangan dan menyebabkan penguasaan sumber daya keuangan pada tangan dan kelompok tertentu sehingga berdanpak pada ketimpangan pendapatan dan menurunya daya beli masyarakat.
”Manopoli itu kejahatan serius yang menimbulkan Korupsi dan kolusi, mengangkangi mekanisme pelelangan dan meruntuhkan ekonomi publik karena terjadi konsentrasi sumber daya anggaran pada tangan dan kelompok tertentu”jelas Muamil Sunan.
”Semua pihak harus mendukung langkah kritik manopoli proyek ini”ujar Anwar seolah menandaskan pernyataan Muamil Sunan.
Namun bagi aswad, pihak-pihak yang mengkritisi jangan sampai terjebak pada kepentingan sehingga kritikan BL Manopoli Proyek seperti anjing menggonggong karena tidak menggapai makanan yang tergantung tinggi sehingga kafilah berlalu.
”Kritik dan upaya memberantas praktek manopoli itu sangat bagus, cuma jangan sampai seperti anjing menggonggong karena makanan tergantung tinggi namun diam waktu dia gapai sehingga praktek manopoli terlanggeng kan”pungkasnya.(***)