HEADLINE

Benny Laos Versus Imran Jumadil Dalam Issu BL Manopoli Proyek.

Imran Jumadil :Inisial BL itu artinya Bajingan Laknat.


PIKIRAN UMMAT.Com—Ternate||Perang terbuka ditanah hukum antara Benny Laos dengan pihak-pihak yang dirasakan menudingnya sebagai pelaku manipoli proyek di sejumlah daerah di Maluku utara tak terhindarkan.

Prahara hukum ini berawal dari adanya cuitan dari akun atas nama Imran Jumadil dan AbduRahim Fabanyo bahwa BL diduga melakukan manopoli proyek di beberapa Kabupaten.

Pengusaha klas kakap dan politisi Maluku utara Benny Laos naik pitam atas pihak-pihak dirasa menuding dirinya via medsos itu

Benny Laos mengancam bakal mengumpulkan bukti-bukti selanjutnya lanjut melaporkan ke  pihak kepolisian.

Dia mengaku, issu yang sama kerap dilontarkan padanya di Morotai dan terhadap hal itu dia pernah melaporkan ke kepolisian.

Dalam postingannya, akun Imran Jumadil yang diduga politisi Partai Umat itu menciut “Bukan rahasia lagi bahwa BL manopoli di Hal-bar dan mulai lagi di Haltim”.

Nitizen atas nama Imran Jumadil itu lanjut menciut “Di Halteng juga IMS telah dikuasai oleh BL.Sadis eee BL”.

Nama inisial IMS yang diduga kuat sebagai inisial Pj.Bupati Haleng Ikram Malan Sangadji turut dikaitkan bahwa manuver manopoli proyek BL juga telah menyasar di kepemimpinan Pj.Bupati Hal-Teng.

Cuitan Imran Jumadil mengundang komentar beragam dari warga nitizen.
Opa Dowori langsung memvonis “jika jadi Gubernur Dia kuras ini negeri”.

Warga nitizen lain atas nama Adani Muchlis merespons cuitan Imran Jumadil dengan komentar “yg mudel2 bagini kong mau2 jadi kada, tara usah  pilih., mental2 kapitalis., cuma bafikir diri sendiri.
Namun Imran Jumadi seolah menimpali bahwa BL yang dia maksud bukan Benny Laos seperti yang dipahami Benny Laos sebagai dirinya.

Pria yang diduga kuat sebagai politisi Partai Umat ini menjawab komentar nitizen lain yang mempertanyakan siapa inisial BL itu sebagai akronim dari BL sebagai kepanjangan dari Bajingan Laknat, jawab Imran Jumadil dalam ciutanya.

“Adi Adi, Bajingan Laknat”ciut Imran Jumadil membalas cuitan nitizen atas nama Adi Adi yang mempertanyakan BL itu siapa ya dengan tanda tanya diujung ciutanya.

Namun bagi publik malut terutama kalangan pengusaha kontraktor dan politisi, inisial BL memang akrab dengan nama Benny Laos sehingga reaksi Benny Laos dianggap masuk akal.

Sebab, seperti kata Kasman, sudah menjadi rahasia umum bahwa inisial BL yang dikaitkan dengan issu proyek dan pencalonan Gubernur Malut maka semua akan mengarah oada nama Benny Laos.Maka tudingan BL seperti cuitan di akun medsos Fb diduga kuat mengarah pada Benny Laos.

Pj.Bupati Hal-Ikram M.Sangadji membantah keras pemerintahanya di pengaruhi Benny Laos untuk kepentingan proyek di Pemda Hal-Teng.Sapaan inisial IMS ini bahkan menyatakan, pembahasan APB P saja belum kelar bagaimana sudah dihung-hubungkan dengan pengaruh Benny Laos.

Sementara itu, nama Benny Laos sering di sebut dengan inisial BL itu kerap dihubung-hubungkan dengan dugaan manopoli proyek di sejumlah daerah baik di Kabupaten pulau Morotai, Kabupaten Hal-Bar, dan terakhir ini di Kabupaten Hal-teng dan Hal-Tim.

Nama Benny Laos juga sempat muncul di aksi kontraktor di kantor ULP Hal-Bar yang diisukan menguasai proyek di oemda Hal-Bar.
Imran Jumadil di cuitan mengungkapkan nama BL mulai merambah pengaruhnya di Pemkab Hal-Tim dengan memulai pendekatan ke penguasa setempat.namun BL yang dia maksud entah inisial siapa tidak jelas.

Pakar ekonomi Muamil Sunan menyatakan, praktek manipoli proyek merusak tatanan sistim pelelangan proyek yang adil serta melemahkan ekonomi publik.

Investasi pemerintah diharapkan mampu mendorong pertumbuhan potensial tidak berjalan maksimal karena terjadi penumpukan sumber daya keuangan di tangan tertentu apalagi kepada pengusaha yang tidak berdomisili untuk membelanjakan uang hasil proyek nya di daerah dimana dia meraup manopoli proyek.
“Manopoli proyek itu pasti merusak tatanan sistim pelelangan proyek karena pasti terjadi kong kalikong yang mengangkangi mekanisme pelelangan”jelasnya.
“Manopoli proyek juga berdanpak buruk bagi pertumbuhan ekonomi daerah karena terjadi konsentrasi atau penumpukan uang di tangan tertentu”pungkasnya.(***)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *