oleh

Bangunan Publik Berbiaya Miliaran,bervisi “Rumah kancing” : Stop Merencanakan Kegagalan [Part 54].

-OPINI-82 Dilihat

Pagi tadi di sela kesibukannya,kami mempercakapkan tema yang relatif “berat”,soal proyeksi usia struktur dan ketahanan bangunan berlantai,wawasan dan kapasitas “engineer” para arsitek dan konsultan lokal kita,juga aspek estetik sebuah bangunan publik hingga filosofinya.

Kebetulan karib ini tetangga saya,teman sharing gagasan yang mumpuni.Meski hanya tamatan sebuah sekolah menengah kejuruan,dia memiliki wawasan yang cukup dalam memahami aspek-aspek tekhnis soal ini.Dan kebetulan pula,dia sedang di serahi tanggungjawab mengawasi pembangunan sarana publik,tempat ibadah di kampung asalnya yang baru saja menyelesaikan tahapan pengecoran lantai atapnya,berbiaya nyaris puluhan miliar.

Baca Juga  KH.Ghani Kasuba, Lc, Pemimpin, Guru, Orang Tua dan Sahabat

Dia berkisah,karena di percayakan maka dia harus bersikap tegas untuk jenis item pekerjaan yang punya resiko “besar”,termasuk sedikit menggurui para tukang untuk pekerjaan struktur,yang kebetulan juga warga kampung itu.Biasalah,sikap merasa paling tahu dengan pengetahuan praktis yang terbatas dan minim teori,kadang membuat mereka merasa paling hebat dan lupa bahwa pengetahaun tentang soal ini dari berbagai aspek,telah berkembang sebegitu jauh,sangat jauh dari pengetahuan kita tentang konstruksi “rumah kancing”,sebuah istilah untuk menunjuk jenis konstruksi tradisional dengan mengaitkan sambungan kayu,meski di sinyalir tahan gempa itu.

Baca Juga  Mengapa KPK belum periksa mantan anggota DPR: Ace, Herman, Ihsan dalam kasus Bansos?

Semua ini berangkat dari kesalahan proyeksi usia masjid ini karena “gagal” pekerjaan struktur,lantai penyangga atapnya bocor dan merembesi item beton lainnya termasuk tembok.Padahal kekuatan betonnya masih relatif baik.Dan fakta ini terjadi di banyak tempat,terkhusus bangunan publik tempat ibadah.Padahal investasinya yang bersumber dari swadaya jamaah yang berpuluh tahun “menabung” dan sumber daya lainnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *