Menulis sesungguhnya bukanlah perkara mudah. Ia agak berbeda dengan berbicara. Menulis memerlukan usaha lebih, menulis memerlukan keteraturan baik, baik dari susunan kata maupun penggalan transkip yang mau kita sampiakan. Saat menulis ide-ide yang ingin kita sampaikan harus benar-benar tersusun rapi, terkadang kita mendapatkan ide untuk menulis, tetapi ide tersebut masih berantakan dipikiran kita. Untuk benar-benar menata ide tersebut, kita harus menulis
Pengantar ini, merupakan sebuah apresiasi terhadap munculnya puluhan “part” tulisan ringan oleh salah seorang senior kami di HMI, Anwar Husen. Mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Tidore Kepulauan dan Kepala Pariwisata Provinsi Maluku Utara. Birokrasi aktif ini, mulai menuangkan gagasan singkatnya dengan tema yang berfariasi, tetapi memilik makna terhadap perubahan sosial yang cukup besar. Tema-tema yang disampaikan dalam tulisannya menurut saya terkesan sederhana dan luput dari perhatian orang. Di Part (49) misalnya, “Kisah Inspratif, Tak Mudah Lupa Diri”. Adalah semacam interupsi keras terhadap kebiasaan dan gaya hidup bagi kita yang sering melupakan kebaikan dan jasa orang lain. Juga part lainnya yang penuh makna dan pembelajaran kuat. Saya tidak dalam kapasitas menilai semua part dalam tulisan itu, tetapi kebiasaan baru senior yang satu ini, jarang ditemukan. Sebagai seorang birokrasi aktif, Ko Anu, begitu sapaannya, “banting stir” dari rutinitas sebagai seorang ASN, menjadi penulis aktif bahkan boleh dibilang penulis tetap disalah satu media online. Dalam satu minggu terlihat dua tulisan singkat yang enak dibaca dimedia tersebut.
Komentar