Pagi tadi,saya kedatangan tamu.Dia keluarga saya di kampung sebelah,datang hanya sekedar silaturrahmi biasa karena mungkin kebetulan lagi liburan.Isterinya sepupu saya dari garis ibu.Dia seorang ASN.Biasalah,kami saling berkabar tentang keluarga dan handai taulan hingga hal ihwal di kampung.Akhirnya,sampai juga ke tema soal pemilihan anggota legislatif [pileg] untuk DPRD Kota Tidore Kepulauan di tahun depan.
Saya iseng bertanya tentang kondisi objektif saat ini di kampung dan kemungkinan peluang peraih suara dominan dari komposisi calon yang beredar hingga saat ini khususnya calon dari kampung kami.Dia memperbaiki posisi duduknya menghadap saya.Saya serius mengamatinya memetakan peluang menurut pengamatan hingga pendapat pribadinya.Ada hal yang menarik untuk di tulis.
Dia mengurai “peta” potensi peraih suara terbanyak.Jumlah suara yang nantinya di perebutkan tak banyak,tak cukup di angka 1000,hanya sebuah kampung kecil sehingga relatif tidak terlalu “merdeka” memaksakan warga kampung ini harus terpilih mengisi 1 dari sekitar 7 kursi di DPRD untuk dapil ini.Total calon yang nantinya berkompetisi dari semua partai di dapil ini ada 120-an,menurutnya.
Komentar