HEADLINE

Paket APBN Pembangunan Ruas Jalan Nasional di Hal-Sel Jadi Pro Kontra.

SATKER nya Asik Ngopi, Warganya Terlibat Pro Kontra Seputar Prestasi Loby Bupati Usman Sidik Atau Bukan.

PIKIRAN UMMAT.Com—Labuha||Paket proyek APBN di Kabupaten Hal-Sel lagi hangat dalam pro kontra.

Pasca pemberitaan bahwa 5 ruas jalan nasional APBN 2023 di wilayah hal-sel adalah buah manis loby Bupati Usman Sidik, Warga nitizen terlibat pro kontra antara prestasi Bupati atau bukan.

Padahal menurut sumber media ini, warga tak perlu terlibat pro kontra klaim prestasi Bupati atau Bukan.Warga diminta sebaiknya mendesak Bupati untuk fokus saja memaksimalkan APBD guna  memajukan daerah tanpa harus menguras waktu dan tenaga untuk klaim sesuatu masalah yang tidak sistematis.

Sebaliknya bisa disayangkan jika issu ini justru dinilai sebagai pencitraan belaka, pengalihan issu tidak prestasi nya kinerja Bupati Usman Sidik padahal Usman ada prestasi nya juga.

”Sayang juga jika Usman sidik diissukan memanfaatkan paket 5 ruas jalan APBN  sebagai pencitraan padahal ada prestasinya juga”  guman pria yang mengaku sebagai Idris dari Makayoa ini.

Ironis pula, Klaim hasil loby  justru dinilai kontraproduktif bahwa negara ini dikelola layaknya mafia bisnis yang butuh loby-loby.

”Loby-loby itu tradisi bisnis yang sarat tawar menawar ala mafia.Pemerintahan itu dijalankan secara sistematis jangan pakai istilah loby”tegas narsum of derecord media ini.

Seperti diketahui, Pemerintah pusat bakal membangun  5 ruas jalan pada tahun anggaran APBN 2023 di wilayah hal-sel antara lain ;

1. Peningkatan ruas jalan Laiwui – Jikotamo – Anggai (panjang 49,5 km) (perkiraan anggaran Rp 148,5 miliar)

2. Lingkar Pulau Makian segmen Sabale – Dauri (panjang 36 km) (perkiraan anggaran Rp 108 miliar)

3. Pembangunan ruas jalan Jikodolong – Soligi – Wayaloar (panjang 23,3 km) (perkiraan anggaran Rp 167,48 miliar)

4. Saketa – Dehepodo (panjang 64 km) (perkiraan anggaran Rp 85,4 miliar)

5. Matuting – Ranga Ranga (panjang 30 km) (perkiraan anggaran Rp 88,9 miliar).

Kebijakan pemerintah pusat atas 5(lima)Paket jalan nasional ini kemudian diklaim kubu tertentu sebagai prestasi loby Bupati Usman Sidik.

Bagi media ini, sah saja klaim prestasi bupati karena loby anggaran dan proyek ditenggarai masi subur dalam praktek pemerintahan kita.

Namun Laman media sosial WAG dan Fb yang terkoneksi di wilayah Halmahera selatan ramai dipenuhi pro kontra seperti lomba berbalas pantun.

Dua kubu terlihat sedang terlibat pro kontra.Kubu yang terkesan pro Bupati Usman Sidik membuat narasi bahwa kebijakan 5 ruas jalan nasional itu merupakan prestasi loby Bupati Hal-Sel Usman Sidik.

Komentar pujian dan ucapan Terimakasih serta flayer dengan substansi yang sama memenuhi laman medsos.

Sedangkan satu kubu lagi muncul sebagai kelompok kontra bahwa 5 ruas jalan nasional itu murni kebijakan pemerintah pusat dan mirisnya ada lokasi jalan ternyata sedang dikerjakan PUPR Malut.

“Ampoong e😀😀 Jalan yg ngoni posting itu Ruas Jalan Propinsi yg/yang sementara dong/mereka aktif kerja Kong ngoni/kalian baru lobi ka.Saketa Dehepodo itu Multi Years skrg/sekarang  dong Aspal (sedang dikerjakan pengaspalan) so/sudah masuk Moloku plus sertu 15 KM menuju Batulak😂😂”demikian komentar warga nitizen atas nama Kasman Foresto menanggapi flayer yang di posting di WAG Info Hal-Sel.

Kasman melanjutkan komentarnya bahwa seluruh warga Gane tahu sudah sejak lama bahwa jalan yang diklaim adalah ruas jalan yang telah dan sedang dikerjakan PUPR Malut.

“Yang laeng itu silahkang ngoni palu Deng presentase Ruas Jalan tu…tapi Saketa Dehepodo itu orang samua di Gane taw/tahu Dari dulu itu Jalan Propinsi yg sampe saat ini dong so aspal sampe Saketa -Moloku, semua jembatan sudah hampir selesai, tersisa 2 jembatan di Samo Dan satu lagi di Moloku. Proyeknya MultiYears sehingga tiap tahun terus Jalan sampai pada titiknya di dusun Dehepodo Kec.Oba Selatan.“Tandas Kasman Foresto dalam postingan nya.

Sementara salah satu tokoh masyarakat Hal-Sel yang juga birokrat Senior menyampaikan tanggapan dengan nada heran.

”Itu bagimana, itu kegiatan Balai & pemeliharan jalan itu juga kan biar tidak di loby tetap Ada kalu sda 5 tahun kan”tanggap nya.

Pro kontra ini ditenggarai sepengetahuan Bupati Usman Sidik karena berita di media maeanstream media on line juga terang-terangan memberitakan sebagai prestasi Bupati Usman Sidik tanpa diklarifikasi pihak Pemda Hal-Sel.

Seiring, pro kontra soal kebijakan infrastruktur ini telah mewarnai awal pemerintahan Usman Sidik.Pasca dilantik, Bupati Usman Sidik langsung mencanangkan pembangunan jalan lingkar pulau Obi dan pulau Makian.

Usman bahkan turun langsung di pulau Obi mencanangkan pembangunan jalan Lingkar Obi itu dengan ceremony besar.

Belakangan, Perkembangannya menjadi masalah karena ruas jalan yang diklaim Bupati Usman Sidik di pulau obi dan pulau makian itu ternyata masuk ruas jalan provinsi sehingga Usman tidak bisa main klaim tanpa koordinasi dengan Pemprov terlebih dahulu.

Pemprov Malut sendiri telah menganggarkan pembangunan jalan Obi sebesar Rp.29 M dan jalan di pulau Kayoa sebesar Rp.43 M untuk dua ruas jalan.Pada tahun 2022, Gubernur AGK menyampaikan mengucurkan dana APBD sebesar Rp.10 Milyar untuk jalan dan jembatan di Pulau Makian.

Untuk jalan lingkar pulau Makian sendiri sebagai hasil loby Bupati Usman Sidik bisa masuk akal karena pulau kecil ini selama kemerdekaan RI nyaris  luput dari pembangunan nasional.

Wilayah hal-sel sendiri terutama pulau Obi dengan pertambangan nya masuk dalam koridor kawasan strategis nasional sehingga pengembangan infrastruktur jalan dan jembatan sudah dalam Road map pemerintah pusat.

Oleh karena itu, termasuk wilayah Malut lain, wilayah Hal-Sel sudah wajar jika mendapat kucuran dana APBN infrastruktur.(***)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *