oleh

EFEK DOMINO DUA JALAN ALA TAUHID MULAI NGEFEK.

-Kota Ternate-248 Dilihat

Tauhid menandaskan komitmen kepemimpinanya, Pemerintah Kota Ternate telah memiliki roadmap yang harus dilakukan untuk memperkuat branding tersebut.

Baginya, pemilihan identitas Ternate Kota Rempah bukan semata-mata mengusung euforia sejarah. Tauhid ingin cerita tentang kekayaan rempah-rempah di Ternate itu bisa diubah menjadi nilai ekonomi bagi masyarakat.

“Yang paling penting bagaimana kita mengelaborasi semangat ini, nanti wujudnya ekonomi. Bagaimana kita konversi story telling (cerita) menjadi ekonomi,” kata Tauhid.
Di Balik Pemilihan Identitas Ternate Kota Rempah

Tauhid menceritakan awal mula pemilihan identitas kota tersebut. Menurutnya, ada tiga komiditi yang terkenal di Provinsi Maluku Utara, kopra, pala, dan cengkeh.

Pala dan cengkeh juga yang membuat banyak pedagang dari Eropa, Arab, dan China, datang ke Maluku pada zaman dulu. Komiditi itu juga yang membuat pelaut dari Portugis dan Belanda tiba di Nusantara.

Baca Juga  Hadiri Khatamal Quran Afe Taduma, Begini Pesan Sekot Rizal Marsaoly

“Ternyata kota rempah itu bukan sesuatu yang baru, itu revitalisasi semangat kota rempah yang dulu jadi incaran Eropa,” kata Tauhid.

Upaya Memperkuat Identitas Diri

Program branding Ternate Kota Rempah itu telah berjalan sejak 2019. Tauhid menyebut, sejumlah perencanaan dan kegiatan untuk memperkuat identitas itu telah dilakukan.

Ia mencontohkan, upaya Pemkot Ternate melibatkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berbasis rempah-rempah saat Pekan Olahraga Provinsi Maluku Utara.

“Termasuk terakhir itu kita menjadi bagian dari perjalanan muhibah budaya dan perjalanan jalur rempah, Ternate menjadi persinggahan. Kita ambil momennya, kita kenalkan budaya dan atraksi, sekaligus ekspo,” kata Tauhid.
Tauhid menambahkan, dirinya selalu mengingatkan jajarannya untuk memberdayakan masyarakat dalam setiap kegiatan pemerintah kota.

Baca Juga  RM Itu Sosok Yang Menginspirasi Gen B dan Masa Depan Kepemimpinan Kota Ternate

Setiap kesempatan saya bilang ke pemerintah kota, apa pun kegiatan pemerintah kota ada ekspo (bazar), ini penting supaya ekonomi masyarakat bisa hidup,” kata dia. Selain itu, Pemkot Ternate juga ingin menyambut para pendatang dengan rempah-rempah. Salah satu upaya mereka adalah membuat spice corner atau sudut rempah-rempah di bandara, hotel, pusat perbelanjaan, kantor pemerintah, hingga sekolah.

Ketika orang pertama kali datang ke Ternate orang akan mencium bau rempah, ada di mana? Di Bandara. Yang ingin kita wujudkan, baik dalam pikiran, rasa, dan penciuman, orang merasa memang berada di Ternate,” kata Tauhid.

Tauhid juga memanfaatkan pariwisata untuk memperkuat identitas Ternate Kota Rempah. Sejumlah event pun digelar untuk menyosialisasikan identitas itu. Selain mengadakan event pariwisata, Pemkot Ternate juga memanfaatkan event pariwisata yang digelar sejumlah kota atau kabupaten lain di Maluku Utara.
Seperti event Sail Tidore, meski pusat di Tidore, itu ada banyak kegiatan orang di Ternate, itu kita ambil kesempatan,” kata Tauhid. “Ini yang saya lakukan untuk memperkuat city branding,” tambahnya.

Baca Juga  Rizal Marsaoly (Sekot) Lepas Kafilah STQH Ke XXVIII, Begini Pesannya.

Ekonomi perkotaan selalu menjadi sasaran bagi daerah penyangganya, dan Kota Ternate selalu menjadi episentrum dalam mengedapnkan roda ekonomi di Maluku Utara, maka dari itulah, Kota Ternate selalu mengambil peran selain sebagai pintu masuk, Kota Ternate adalah Cities that have a regional economic effect on services and trade.(***)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *