Di tengah gencarnya kampanye suksesnya Universal Health Coverage (UHC) yang digaungkan Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, kenyataan pahit justru mencuat: RSUD Chasan Boesoirie (CB), rumah sakit rujukan utama di provinsi ini mengalami penurunan status dari tipe B ke tipe C. Penurunan ini bukan hanya soal klasifikasi teknis melainkan simbol kegagalan sistemik yang patut menjadi sorotan publik.
Turun Kelas, Turun Kepercayaan : RSUD Chasan Boesoirie selama ini berfungsi sebagai rumah sakit rujukan utama dari 10 kabupaten/kota di Maluku Utara. Seharusnya, status tipe B memungkinkan RS ini memberikan layanan subspesialis, alat memadai, dan tenaga dokter spesialis yang lengkap. Tapi kini, RSUD CB justru disetarakan dengan rumah sakit kabupaten tipe C hanya mampu memberikan layanan spesialis dasar.
Penurunan ini ditegaskan dalam evaluasi resmi Kementerian Kesehatan, yang menyatakan bahwa RSUD CB tidak memenuhi syarat sebagai RS tipe B. Pertanyaannya: kenapa bisa terjadi?
Ada Apa Saat Naik Tipe B ?Sumber media ini menyebut adanya dugaan manipulasi data saat RSUD CB naik ke tipe B beberapa waktu lalu. Laporan administratif yang tidak sesuai kondisi lapangan diyakini menjadi akar masalah. Setelah dilakukan review ulang oleh Kemenkes, ditemukan bahwa fasilitas, tenaga medis, dan manajemen RSUD CB jauh dari standar rumah sakit provinsi.
Jika benar data dimanipulasi untuk kepentingan “prestasi naik kelas”, maka yang dipertaruhkan bukan hanya kredibilitas RS, tapi juga keselamatan ribuan pasien rujukan di Maluku Utara.
Komentar