oleh

Rizal Marsaoly dan Fonomena “Sekot Harus Walikota”, Pengamat : Itu Rasionalitas Publik

-Kota Ternate-144 Dilihat

Sejarah politik Ternate menunjukkan hal itu. Burhan Abdurahman berhasil menembus dominasi koalisi besar saat melawan pasangan calon yang didukung Wali Kota Syamsir Andili dan Gubernur Maluku Utara kala itu. Demikian pula, Tauhid Soleman mengalahkan kandidat yang justru mendapat dukungan penuh dari petahana. Dalam dua momentum tersebut, rakyat Ternate membuktikan daya rasionalitas politiknya lebih kuat dibandingkan kalkulasi elite.

Baca Juga  Pimpin Apel Pagi, Dr.Anwar Hasjim, Ass III Warning Soal E-Kinerja

“Sekot memang penting, tapi yang menentukan tetap rakyat. Kapasitas manajerial, visi pembangunan, dan stabilitas sosial lebih menjadi ukuran publik dibanding sekadar label birokrasi,” ungkap salah satu pengamat politik lokal di Ternate.

Fenomena serupa kini kembali mencuat. Rizal Marsaoly dinilai publik sebagai figur alternatif dengan kapasitas teknokratis dan pengalaman panjang di birokrasi. Penerimaan masyarakat terhadap dirinya disebut lahir secara organik, bukan rekayasa politik.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *